Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata PKB soal Santri Pendukung Cak Imin yang "Long March" ke Jakarta

Kompas.com - 27/07/2018, 19:15 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen PKB Maman Imanulhaq mengatakan, aksi jalan kaki atau long march para santri ke Jakarta bukanlah bentuk protes.

"Itu bukan unjuk rasa, itu unjuk kerja," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Menurut Maman, aksi long march para santri tersebut bentuk dukungan kepada Presiden Jokowi dan pemerintahan yang bekerja keras untuk bangsa.

Baca juga: Dukung Cak Imin Jadi Wapres, 3.000 Orang Long March Banjar-Jakarta

Ia juga menyebut aksi tersebut merepresentasikan sikap kaum nahdliyin kepada Presiden Jokowi dan pemerintahannya.

"Kami kaum nahdliyin, santri, berjuang mendukung kerja anda sebagai presiden dan kami akan terus mendukung siapapun yang bekerja untuk republik ini," ucap Maman.

Sebelumnya, gabungan santri, ormas, termasuk organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) melakukan aksi jalan kaki dari Banjar, Jawa Barat, ke Jakarta pada Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Santri Long March Banjar-Jakarta yang Dukung Cak Imin Disambut di Bandung

Aksi long march tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Wakil Presiden RI 2019 pendamping Joko Widodo untuk pencalonan Presiden periode 2019-2023.

Rombongan long march Laskar Santri untuk Cak Imin Wapres 2019, tiba di Kota Bandung dan singgah di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Rabu (25/7/2018).

Di halaman Gedung Sate, rombongan sempat melakukan orasi dan menyuarakan misi mereka agar Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menerima amanat para kyai untuk tokoh Nahdatul Ulama (NU) untuk maju dalam ajang Pilpres 2019 sebagai Calon Wakil Presiden RI.

Kompas TV Seperti apa peluang Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar untuk dipilih Jokowi sebagai cawapres?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com