Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Jadi Cawapres, Kalla Tak Ingin Mengubah Tim yang Sudah Baik

Kompas.com - 27/07/2018, 12:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jusuf Kalla yakin program pembangunan Indonesia akan lebih tercapai optimal apabila duet kepemimpinannya bersama Joko Widodo berlanjut pada periode 2019-2024.

Dalam wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi yang tayang Kamis (26/7/2018) malam, Kalla mengatakan, dirinya dan Jokowi sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan.

Hal itu menjadi modal untuk melanjutkannya pada periode selanjutnya.

"Tentu dalam pemilu banyak faktor untuk menang dan memerintah. Salah satu faktornya, pengalaman suatu hubungan baik. Jadi, katakanlah, jangan mengubah tim yang sudah baik," ujar Kalla.

Baca juga: Jika Diperbolehkan UU, Kalla Yakin Digaet Lagi Jadi Cawapres Jokowi

Indonesia ke depan, menurut Kalla, akan menghadapi tantangan yang cukup berat, yakni ketidakpastian kondisi ekonomi dan polarisasi di masyarakat yang semakin runcing.

Kondisi itu menjadi salah satu alasan mengapa ia ingin menjadi cawapres kembali.

"Salah satunya, ya itu (alasan ketidakpastian ekonomi dan polarisasi masyarakat). Karena memang polarisasi ini harus diperbaiki. Jangan menjadi bentrokan. Jangan menjadi konflik. Harus kita bisa menghargai kedua belah pihak," ujar Kalla.

Baca juga: Jika Tak Jadi Cawapres, Jusuf Kalla Belum Tentu Dukung Jokowi

Menurut Kalla, pemerintahan saat ini sudah berada di jalur yang benar. Pondasi pembangunan sudah mulai dibenahi.

Untuk mengoptimalkannya, maka tidak cukup lima tahun saja.

"(Program pembangunan) ini membutuhkan kontinuitas. Kan banyak program...," ujar dia.

Selain itu, keberlanjutan kepemimpinan Jokowi dan dirinya juga mendapatkan dukungan politik.

Baca juga: Dituding Tak Sejalan dengan Amanah Reformasi, Ini Jawaban Jusuf Kalla

Politisi senior Partai Golkar itu menyebut, banyak yang meminta dirinya untuk kembali maju sebagai cawapres Jokowi demi stabilitas negara.

"Juga faktor yang mendukung di pemilu itu sendiri. Nah, dalam hal ini, banyak yang minta agar kami berdua tetap jalan," ujar Kalla.

Karena itu, Kalla mengajukan diri menjadi salah satu pihak terkait uji materi Pasal 169 huruf N Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Uji materi itu diajukan oleh Partai Perindo. Harapannya, Kalla tetap menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com