JAKARTA, KOMPAS.com - TNI menyatakan kesiapannya menerjukan berapapun personel untuk membantu mengatasi kebakaran lahan di sejumlah daerah jelang Asian Games 2018. Namun, TNI berharap semua pihak di daerah turut bahu-membahu mengatasi kebakaran lahan tersebut. Sebab, hal itu merupakan tanggung jawab bersama.
"Tetapi juga urusan BPBD setempat, Pemda, Polda setempat, SAR setempat, semua harus bekerja sama memitigasi seperti yang disampaikan Pak Panglima," ujar Kapuspen Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Menurut Sabrar, kondisi kebakaran lahan di setiap daerah tidak sama. Misalnya, ada daerah yang masyarakatnya punya tradisi membakar lahan di masa-masa dan tujuan tertentu.
Baca juga: BMKG: Juli Puncak Kebakaran Hutan di Sumut, Ada 56 Hotspot
Sementara itu, di sejumlah daerah pula sudah ada parit-parit untuk menampung air. Namun, parit itu bisa saja kosong akibat musim kemarau yang panjang.
"Kekuatan (yang diturunkan) tentu kami semua siap tetapi dilihat persoalan yang terjadi, kalau cuma cukup diatasi oleh satu pleton ya satu pleton. Kira-kira begitu lah. Tetapi. secara umum kami siap," kata dia.
Seperti diketahui, gelaran Asian Games ke-18 kurang dari sebulan lagi. Namun, kebakaran lahan di sejumlah titik di Sumatera Selatan membayangi pesta olahraga negara-negara Asia tersebut.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Meluas hingga 12 Titik
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya sedang membuat strategi mitigasi kebakaran lahan di Sumatera Selatan.
"Mungkin pada 3-4 (Agustus) nanti saya akan ke Palembang untuk melaksanakan koordinasi secara ketat," kata Panglima.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu mengatakan, strategi mitigasi sangat diperlukan agar gelaran Asian Games 2018 tidak terganggu oleh kabut asap dari kebakatan lahan.
Panglima mengatakan, penyusunan strategi mitigasi kabut asap tak hanya dilakukan oleh TNI sendiri, namun juga melibatkan Kepolisian.