Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Saya Dipecat Dua Kali oleh PPP

Kompas.com - 22/07/2018, 19:36 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengaku kepindahannya dari PPP ke PAN lantaran ia sudah dipecat dua kali oleh partainya pada saat kepengurusan PPP sedang terpecah.

Lulung memutuskan maju menjadi caleg DPR dari PAN untuk dapil DKI Jakarta.

"Saya dipecat dua kali. Dipecat oleh Romi (Romahurmuziy, Ketum PPP) dan Djan Faridz. Romi memecat saya karena saya ikut (kubu) Djan Faridz. Djan Faridz mecat saya karena saya tidak mendukung Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," ujar Lulung saat di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jakarta, Minggu (22/7/2018).

"Tentunya saya harus ada pilihan untuk hijrah, 'hijrah ke mana Pak Haji Lulung?', hijrah ke partai yang amanah. Karena ketika saya hijrah hari ini ke partai amanah, yaitu PAN, PAN kan Partai Amanat Nasional," sambungnya.

Baca juga: Pindah Partai, Lulung jadi Calon Anggota DPR dari PAN

Lulung heran kepindahannya ke PAN sempat diributkan oleh PPP. Ia meminta PPP tak perlu lagi menyerang urusan kepindahannya ke PAN di depan media.

"Sudahlah jangan komentar di media, karena kalau mereka terus menyerang saya di media, mereka enggak diuntungkan, jujur saja saya yang diuntungkan," kata dia.

Ia optimistis bisa meraih suara sebanyak-banyaknya saat bertarung dalam pemilu 2019.

Saat ditanya terkait komisi DPR yang akan dituju jika terpilih, ia menyerahkannya kepada keputusan partai.

"Saya kepengennya apa yang ditugaskan partai, ya saya jalankan," kata dia.

Baca juga: Wasekjen PPP: Lulung Belum Mundur, Pencalegan dari PAN Tidak Sah

Secara khusus, ia menilai PAN mampu menjalankan asas serta nilai yang dianut partainya.

Meskipun tak berlandaskan asas Islam, ia menganggap PAN adalah partai nasionalis dengan basis umat Islam yang kuat.

"Tadi dikatakan oleh Bang Zul (Zulkifli Hasan) bahwa kita berjuang untuk umat tapi kepentingan bangsa dan negara artinya semua itu mencakup. Artinya saya sejalan banget dengan PAN," katanya.

Ia juga mengungkapkan tak ada mahar politik yang diminta oleh PAN dalam pencalonan dirinya.

Namun, ia mengaku diajak oleh Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio untuk bergabung ke PAN. Pada waktu itu, kata dia, Eko juga menawarkan dirinya kedudukan di PAN.

Namun, Lulung enggan berkomentar lebih rinci kedudukan apa yang sudah dijanjikan oleh Eko.

"Itu saya berikan apresiasi tapi tujuan saya bukan semata-mata untuk kedudukan, tapi saya berjuang untuk umat dan bangsa," katanya.

Sebelumnya, Lulung juga pernah mengatakan, kepindahannya karena ia kecewa PPP tidak mengembalikan posisinya sebagai Ketua DPD PPP DKI Jakarta.

Lulung menyebutkan, intrik saat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang didahului dengan dualisme di tubuh PPP harusnya sudah selesai.

Lulung mengaku lebih condong pindah ke PAN lantaran merasa PAN mirip seperti PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com