Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Anggaran Jadi Hambatan Kinerja Saber Pungli

Kompas.com - 20/07/2018, 12:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI melakukan kajian tentang efektivitas kinerja Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

Dari kajian tersebut ditemukan beberapa hal yang menghambat kinerja Saber Pungli di tingkat daerah.

Anggota Ombudsman RI Adrianus Meliala mengungkapkan, salah satu hambatan tersebut adalah anggaran.

Baca juga: Diduga Pungli PPDB, Giliran Kepala SMPN 10 Dibawa Tim Saber Pungli

Kendala ini banyak dikeluhkan oleh Unit Pelaksana Proyek (UPP) di provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.

"Permasalahan anggaran menjadi kendala yang paling banyak dikeluhkan oleh UPP Provinsi maupun UPP kabupaten/kota," kata Adrianus dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Minimnya anggaran, sebut Adrianus, menimbulkan hambatan lain yang menyebabkan kinerja Saber Pungli.

Baca juga: Diduga Pungli, Ketua Komite SMPN 10 Dibawa Tim Saber Pungli

Selain itu, dukungan anggaran dari pemerintah daerah (Pemda) juga terbatas dan tidak seragam.

"Masih ada UPP di daerah yang belum menganggarkan kegiatan Saber Pungli, sehingga kegiatan UPP belum optimal," sebut Adrianus.

Meskipun demikian, Adrianus menyatakan, pihaknya memandang permasalahan anggaran tidak mutlak menjadi hambatan Satgas Saber Pungli dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal dan efektif.

Baca juga: Tim Saber Pungli Bawa 3 PNS BKD Garut ke Polda Jabar

Buktinya, ada sejumlah UPP Saber Pungli Provinsi yang memiliki jumlah anggaran besar, namun penanganan laporan atau operasi tangkap tangan (OTT) kurang optimal.

"Ini menyebabkan kerugian negara yang berhasil diselamatkan juga tidak terlalu besar," ujar Adrianus.

Ia memberi contoh adalah UPP Saber Pungli Provinsi Papua dan Jawa Barat yang dalam pantauan Ombudsman mengucurkan anggaran paling besar untuk Satgas Saber Pungli. Akan tetapi, penanganan maupun OTT-nya relatif sangat rendah.

Baca juga: Kepala Syahbandar CPO Kabil Terkena OTT Tim Saber Pungli Polda

 

Sementara itu, UPP Saber Pungli Provinsi Bangka Belitung, misalnya, memberikan anggaran yang relatif tidak terlalu besar untuk Satgas Saber Pungli. Namun, kinerja penanganan maupun OTT-nya relatif baik.

Dari semua UPP Provinsi, masalah anggaran menempati posisi pertama dari data hambatan yang dialami Satgas Saber Pungli. Persentasenya mencapai 34 persen.

Adapun dari semua UPP Saber Pungli Kabupaten/Kota, masalah anggaran juga menjadi hambatan utama. Angkanya mencapai 32 persen.

Kajian mengenai efektivitas kerja Satgas Saber Pungli dilakukan Ombudsman RI pada April 2018 lalu. Fokus penelitian antara lain penanganan perkara, hasil penanganan, pembiayaan, serta kerugian negara yang bergasil diselamatkan.

Kompas TV Ia diduga melakukan pungutan liar terhadap pelaksana pendirian tower yang akan dilakukan di empat lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com