Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Kedua Kali, Presiden Jokowi Lantik Perwira TNI-Polri di Istana

Kompas.com - 19/07/2018, 11:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Kamis (19/7/2018) pagi, melantik 724 perwira TNI dan Polri di halaman Istana Merdeka, Jakarta.

Pelantikan itu dilaksanakan melalui upacara pengambilan sumpah sebagai perwira atau yang disebut Prasetya Perwira. Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara.

Sebanyak 724 orang perwira yang dilantik terdiri dari 225 perwira Akademi Militer, 102 perwira Angkatan Laut, 119 perwira Angkatan Udara dan 278 perwira Polri.

Pelantikan para perwira itu didasarkan pada surat Keputusan Presiden (Keppres) RI.

Bagi para perwira TNI, pelantikan didasarkan pada Keppres Nomor 56/ TNI/Tahun2018 tentang Pengangkatan Taruna-Taruni Akademi TNI menjadi Perwira TNI.

Sementara, bagi para perwira Polri didasarkan pada Keppres Nomor 57/TNI/Tahun2018 tentang Pengangkatan Taruna-Taruni Kepolisian Menjadi Perwira Kepolisian.

"Atas nama pribadi, atas nama negara, saya mengucapkan selamat atas pelantikan saudara-saudara sebagai perwira," demikian ucapan selamat dari Presiden Jokowi yang disampaikan saat pidatonya.

Dalam upacara tersebut, Presiden Jokowi juga menyematkan tanda pangkat sebagai simbolis kepada empat perwira peraih Adhi Makayasa.

Keempat perwira itu, yakni Sermatutar Rovi Ardya Prawira dari Akademi Militer, Sermatutar M. Faishal Djauheri dari Akademi Angkatan Laut, Sermatutar Summa Laras Fatsagunar dari Akademi Angkatan Udara dan Serta Brigtar Dolly Septian dari Akademi Polri.

Sebanyak 724 perwira ini adalah generasi kedua perwira TNI-Polri yang dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Presiden.

Anak Petani

Andrianus Rubi, paman salah seorang perwira yang dilantik bernama Yhon Mabel mengaku, gembira sang keponakan bisa lulus dari Akpol.

Sebab, Mabel bukan dari anak orang mampu.

"Bapaknya tadi sampaikan, dia tidak berpikir anaknya bisa masuk Akpol. Selama ini, yang ada di pikirannya, mungkin hanya orang kelas menengah ke atas yang bisa masuk Akpol. Tapi, ya ternyata anak-anak petani seperti Yhon ini bisa juga," ujar Rubi.

Orangtua Yhon adalah seorang petani di Kabupaten Jaya Wijaya, Papua.

Ia sekeluarga berharap Yhon bekerja dengan sungguh-sungguh melayani serta mengayomi masyarakat ketika sudah bertugas penuh di kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com