JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak berbeda dengan pemilu sebelumnya, pendaftaran calon anggota legislatif untuk pemilu 2019 diramaikan oleh kalangan artis. Mereka diusung oleh sejumlah partai.
Beberapa di antara para artis tersebut sudah terlebih dahulu terpilih menjadi anggota legislatif pada pemilu sebelumnya.
Sebut saja Okky Asokawati yang pindah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Selain itu, ada pula Wanda Hamidah yang juga telah terjun di dunia politik.
Baca juga: Ini Alasan Nasdem Usung Sejumlah Artis Jadi Caleg DPR
Akan tetapi, tidak sedikit pula wajah baru, yakni para artis yang baru kali ini mencalonkan diri sebagai caleg.
Apabila merujuk pada latar belakang mereka, tidak terkecuali latar pendidikan, tak sedikit yang meragukan kapabilitas para artis yang maju sebagai caleg.
Banyak pula anggapan yang muncul bahwa para artis hanya bermodal popularitas.
Baca juga: Caleg Artis PKB, Farhat Abbas hingga Said Bajaj Bajuri
Peneliti dari LSI Denny JA, Ardian Sopa ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (17/7/2018) menjelaskan, para artis yang mendaftar sebagai caleg telah memiliki modal utama, yakni popularitas.
Modal besar ini kemungkinan besar bisa membawa mereka terpilih saat pemilu.
Selain itu, para artis juga kerap digunakan sebagai 'sarana' untuk mendulang suara bagi partai.
Bagaimana tidak, mereka sudah populer dan masyarakat luas sudah kenal sosok mereka.
Baca juga: PDI-P Usung Krisdayanti, Angel Karamoy, hingga Ian Kasela Jadi Caleg DPR
Akan tetapi, populer saja tidak cukup. Sebagai anggota parlemen, mereka diharapkan meninggalkan warisan yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan mereka.
Menurut dia, untuk bisa efektif dan berkiprah dengan baik saat menjadi anggota parlemen, diperlukan pula intelektualitas.
"Untuk bisa meninggalkan legacy, intelektualitas juga perlu ditambah dengan integritas," ujar Ardian.
Oleh karena itu, ada baiknya apabila para artis yang 'nyaleg' tidak hanya bermodalkan popularitas.
Mereka juga harus memiliki intelektualitas dan integritas, dengan demikian bisa menjadi anggota parlemen yang berhasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.