Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Cawapres, Mahfud Dinilai Bisa Redam Tiga Isu yang Menyerang Jokowi

Kompas.com - 15/07/2018, 13:41 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai, Mahfud MD sosok yang tepat menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dinilai akan membantu menangkal tiga Isu yang kerap menerpa Presiden Jokowi. Tiga isu itu, yakni isu PKI, anti-Islam, dan pro China.

"Dengan hadirnya Pak Mahfud mungkin isu itu akan lebih mudah dinetralisir," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni di Kantor PSI, Jakarta, Minggu (15/7/2018).

Baca juga: PSI Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi

Mahfud MD, kata Juli, memiliki latar belakang sebagai tokoh Islam yang kuat. Meski menjadi warga Nahdlatul Ulama, Mahfud juga dekat dengan Muhammadiyah.

Hal ini dinilai penting untuk menangkal isu-isu yang terkait dengan anti Islam dan isu PKI yang kerap menyasar Presiden Jokowi.

Selain itu, kata Juli, Mahfud juga punya banyak pengalaman. Mulai menjadi anggota DPR, menteri, hingga Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Mahfud MD: Saya Serahkan kepada Presiden Jokowi dan Partai Politik...

Hal itu membuatnya lengkap karena pernah bekerja di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

"Jadi itu tambahan vitamin buat Pak Jokowi untuk menetralisir isu negatif yang irasional itu tadi," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Mahfud MD Figur Komplet Jadi Cawapres bagi Jokowi

PSI menyatakan siap mendukung Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi. Penyataan dukungan hanya bisa diambil PSI karena belum bisa mengusung Capres dan Cawapres.

PSI sebagai partai baru belum bisa ikut mengusung capres-cawapres.

Sementara itu, Mahfud mengaku bersedia menjadi cawapres pendamping Jokowi. Namun, ia bersikap pasif dalam menyikapi wacana tersebut.

Mahfud menyerahkan wacana tersebut kepada Presiden Jokowi dan parpol koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com