JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai nama kandidat calon wakil presiden yang ada di kantong Presiden Joko Widodo belum final. Nama tersebut bisa berubah seiring dengan situasi politik yang terjadi.
"Jadi, nama yang sudah di kantong itu penghapusnya enggak? Kalau Pak Jokowi ngantongin nama, tapi ngantongin penghapus sama pensil juga, itu kapan saja bisa diganti," kata Hendri kepada Kompas.com, Selasa (10/7/2018).
Hendri mengatakan, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan dibuka pada 4-10 Agustus mendatang. Artinya, masih ada waktu kurang lebih satu bulan untuk menimbang lagi siapa cawapres yang akan dipilih.
Baca juga: Jokowi: Cawapres Sudah Ada, Tinggal Diumumkan
Selain itu, kubu Jokowi juga masih harus melihat lagi siapa lawan yang akan maju di Pilpres 2019. Sebab, sampai saat ini, pihak oposisi juga belum jelas akan mengajukan siapa untuk melawan petahana.
"Kalau sekarang nama cawapresnya sudah diluncurkan, lawan akan mudah juga membacanya," sambung Hendri.
Hendri pun mengingatkan pada pilpres 2014 lalu, nama cawapres untuk Jokowi baru diputuskan di menit-menit akhir. Padahal, saat itu belum terlalu banyak partai pendukung yang berkepentingan. Kini, Hendri memprediksi hal serupa juga akan terjadi. Pengumuman cawapres Jokowi, menurut dia, baru akan dilakukan di menit-menit akhir.
Baca juga: Kata Moeldoko, Ada 4 Syarat Untuk Jadi Cawapres Jokowi
Presiden Jokowi sebelumnya mengaku sudah memutuskan siapa cawapres yang akan mendampingi maju pada pemilihan presiden 2019. Namun, ia belum bersedia menyebutkan nama tersebut kepada publik.
"(cawapres) sudah ada, tinggal diumumin," kata Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).
Jokowi tidak menjelaskan cawapres yang dimaksudnya hanya satu atau banyak nama. Jokowi meminta wartawan dan publik bersabar. Pengumuman nama cawapres, kata dia, harus dilakukan pada waktu yang tepat.