JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen President University Muhammad AS. Hikam menilai bahwa wacana menyandingkan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih memiliki peluang dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Ya 50-50 (persen), asal AHY itu cawapres itu masih dipertimbangkan, tapi tidak selain itu. Prabowo dan (Partai) Gerindra sudah sangat firm dengan situasi gabungnya pilpres pileg, maka no way mereka akan bergeser, (Partai Gerindra dan Prabowo Subianto) kecuali pak Prabowo yang mengatakan seperti itu,” ujar Hikam saat ditemui di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Menurut Hikam, pada akhirnya Partai Demokrat akan ditentukan dengan koalisi gabungan partai lain, karena harus memenuhi ambang batas presiden.
Baca juga: AHY yang Masih Sepi Peminat...
Untuk mengusung AHY, Partai Demokrat memang tidak bisa sendirian. Sebab, ada ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional yang harus dilewati.
Di sisi lain, Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris berpendat saat ini elite-elite politik sedang melakukan penjajakan.
Syamsuddin mengatakan, duet Prabowo-AHY masih ada peluang saat Pilpres 2019 mendatang.
“Yaa peluang tetap ada (Prabowo-AHY) cuma masalahnya apakah teman-teman Prabowo yang lain sepakat tentang itu," ucap dia.
Baca juga: Sosok AHY Dinilai Kurang Menjual karena Label Änak SBY
"Karena ada PKS yang sudah berkomunikasi sejak awal, terus ada PAN dan kita tahu bahwa 3 sekawan (Gerindra, PKS, PAN) ini kan selalu berkoalisi di Pilkada daerah,” ujar Syamsuddin.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyatakan, wacana koalisi Gerindra dengan partainya membuka peluang adanya pasangan calon baru dalam Pilpres 2019.
Wacana itu bisa mengarah pada pengusungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Andi menanggapi pertemuan Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan dan Prabowo.
Pertemuan berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/7/2018) sore.