Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Potensial Jadi Capres atau Cawapres, tetapi...

Kompas.com - 05/07/2018, 17:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menyebutkan, dalam survei yang dilakukan SMRC, nama Gubernur DKI Anies Baswedan kerap muncul sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Nama Anies Baswedan potensial, apalagi namanya masuk 5 besar terutama di massa pemilih nasional di luar Jokowi, Prabowo, dan Jusuf Kalla. Nama Anies jadi calon potensial cawapres atau calon penantang petahana," kata Djayadi di kantornya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Baca juga: Survei SMRC: Machfud MD dan Sri Mulyani Konsisten Masuk 5 Besar Cawapres

Anies memang sempat digadang-gadang menjadi cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hingga disandingkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Pilpres 2019.

Meskipun demikian, Djayadi memandang peluang Anies akan bergantung pada sejumlah hal. Salah satunya adalah apakah kubu non-petahana hanya menghasilkan satu nama calon yang akan menjadi penantang petahana.

Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan ketika ditemui di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (2/11/2017). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan ketika ditemui di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Apabila kubu non-petahana menghasilkan banyak calon penantang, imbuh Djayadi, tentu akan sulit mengalahkan petahana. Hal ini dengan asumsi solidnya kubu non-petahana.

Baca juga: Dikaitkan dengan Jokowi dan Pilpres, Ini Kata Anies...

"Tapi kalau kubu non-petahana berhasil menemukan calon atau kandidat yang bisa mencuri suara dari pendukung Jokowi, misalnya, tentu potensi menangnya tinggi," ujar Djayadi.

Meskipun demikian, Djayadi memandang saat ini kubu petahana masih mencatat sejumlah aspek positif, minimal dari segi persepsi masyarakat terhadap kinerja petahana.

Selain itu, umumnya partai politik pendukung petahana pun masih solid, kecuali Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca juga: Anies: Soal Capres Itu Urusan Ketum Parpol, Saya Urusannya Jakarta

Dengan demikian, kubu non-petahana harus berhati-hati dalam mencalonkan penantang bagi petahana. Tidak hanya itu, kubu non-petahana pun jangan sampai terpecah.

"Akan lebih kuat dan mudah bagi penantang petahana kalau mereka satu. Kalau misalnya Anies maju capres, harus dapat endorsement (dukungan) dari tokoh utama non-Jokowi sekarang, yaitu Pak Prabowo," jelas Djayadi.

Kompas TV JK datang satu mobil bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com