JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor transportasi perairan atau angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) diselimuti awan hitam dalam sebulan terakhir. Beberapa musibah kapal tenggelam terjadi, baik lantaran cuaca buruk maupun kelalaian.
Musibah kapal tenggelam yang terjadi beberapa waktu terakhir memang menjadi bahan renungan. Akan tetapi, musibah-musibah tersebut juga harus menjadi cambuk bagi pihak-pihak terkait untuk mengedepankan keselamatan penumpang.
Kompas.com merangkum sejumlah musibah kapal tenggelam yang terjadi beberapa waktu terakhir. Berikut ini uraiannya.
Kapal Motor (KM) Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada 18 Juni 2018. Kapal tersebut diduga mengangkut 202 penumpang dan muatan lainnya seperti sepeda motor.
Pada saat musibah tersebut terjadi, cuaca dilaporkan hujan deras disertai kilat dan ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Sebanyak 164 penumpang dinyatakan hilang, 21 orang penumpang selamat, dan tiga orang ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Banyak Kapal Tenggelam, Ketua DPR Minta Kemenhub Lakukan Evaluasi
Pencarian korban dan bangkai kapal dihentikan setelah sekitar 10 hari, dikarenakan posisi kapal yang berada di kedalaman mencapai 450 meter.
Akhirnya, dilakukan tabur bunga dan akan didirikan monumen untuk mengenang para korban.
Hanya berselang sekira empat hari dari musibah KM Sinar Bangun, KM Ramos Risma Marisi juga mengalami musibah yang sama di lokasi yang sama pula, yaitu Danau Toba. Musibah tersebut terjadi pada 22 Juni 2018.
Karena kapal tidak dilengkapi lampu, KM Ramos Risma Marisi menabrak bambu yang berada di tengah Danau Toba dan akhirnya tenggelam.
Dalam musibah tersebut, satu orang penumpang dilaporkan hilang.
3. Tabrakan speedboat di Sebatik
Berselang sepekan setelah musibah KM Ramos Risma Marisi, dua speedboat yang mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) tabrakan di perairan Sei Nyamuk, Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia pada 29 Juni 2018.
Musibah itu menewaskan lima orang penumpang dan dua orang penumpang lainnya luka-luka.