JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyatakan, proses pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2018 menunjukkan rakyat secara umum semakin dewasa dan cerdas dalam memilih.
"Secara umum saya melihat proses pilkada relatif demokratis, karena pilkada langsung menempatkan rakyat sebagai subyek. Bagaimana rakyat menentukan hasil pertarungan," ujar Boni saat diskusi yang bertajuk Evaluasi Kritis Pelaksanaan Pilkada Serentak di Media Center Bawaslu, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Baca juga: DKPP Proses 162 Aduan terkait Pilkada Serentak 2018
Boni menilai, masyarakat sekarang telah memiliki kesadaran politik yang semakin dewasa. Masyarakat di sebagian daerah mulai menimbang untuk memilih calon pemimpin yang punya potensi.
"Bagaimana mereka menyikapi perbedaan pemilu sebagai sesuatu yang biasa," kata dia.
Selain itu, Boni juga mengapresiasi kinerja aparat keamanan, baik Polri, TNI, dan BIN yang telah bekerja secara profesional sehingga pilkada serentak relatif berjalan aman.
Baca juga: Hasil Pilkada Disebut Jadi Modal Kuat Bagi Jokowi Menuju Pilpres
Hal yang sama disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Serikat Kerakyatan Indonesia (SAKTI) Girindra Sadino yang menyatakan, secara menyeluruh Pilkada Serentak 2018 berjalan kondusif.
Menurut dia, pilkada kali ini telah menunjukkan kemajuan bagi demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, Girindra meminta penyelenggara pemilu memanfaatkan dengan cara memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Baca juga: Hasil Pilkada Disebut Jadi Modal Kuat Bagi Jokowi Menuju Pilpres
Ia menuturkan, isu-isu negatif seperti ujaran kebencian dan isu SARA semakin berkurang.
"Wacana-wacana politik identitas dan SARA yang pernah dilontarkan di Pilkada DKI lalu, gagal total sebagai strategi politik untuk mendulang di pilkada serentak 2018," kata Girindra.