Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah SBY "Playing Victim", Demokrat Sebut Politisi PDI-P Panik

Kompas.com - 24/06/2018, 18:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Divisi Advokasi dam Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membantah ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpura-pura sebagai korban (playing victim).

Hal itu disampaikan Ferdinand menanggapi pernyataan Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun yang meyebut SBY playing victim kala mengatakan TNI, Polri, dan BIN tidak netral di pilkada.

"Komaruddin Watubun terlihat panik ya memberikan penjelasan," kata Ferdinand melalui pesan singkat, Minggu (24/6/2018).

Ia menyatakan semua tudingan Komaruddin kepada SBY terkait penggunaan alat negara pada Pilpres 2004 dan 2009 tidak benar.

"Bahkan dia menyebut SBY menggunakan intelijen pada Pilpres 2004. Dia sampai lupa, saat itu Megawati Presiden yang menjadi calon incumbent atau petahana. Lantas bagaimana ceritanya SBY bisa peralat intelijen di 2004?" lanjut Ferdiand.

"Komarudin mungkin juga lupa atau pura-pura lupa kejadian Kombes (Pol) Maparessa 2004 silam yang terang-terangan peristiwanya saat Megawati jadi Presiden," tutur Ferdinand.

Terkait Pilpres 2009, Ferdinand mengatakan, tim yang dibentuk SBY berisikan orang-orang Partai Demokrat. Ia membantah tim bentukan SBY diisi oleh anggota intelijen.

Ihwal Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati yang menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, ia menilai hal itu merupakan pilihan politik pribadi keduanya.

Ferdinand membantah SBY melobi keduanya dengan jabatan di partai untuk menjadi kader Demokrat.

Sementara itu, ihwal tudingan terkait mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Ferdinand mengatakan kasusnya sudah selesai dan jelas.

Ia membantah adanya keterkaitan kasus pembunuhan yang menyeret Antasari dengan upaya mantan Ketua KPK itu mengusut korupsi teknologi informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilpres 2019.

"Saya sarankan Komaruddin, kalau panik karena ketahuan, sebaiknya tetap jaga emosi, stabil menjawab supaya tidak ngawur dan serampangan," lanjut dia.

Komaruddin sebelumnya menilai tuduhan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal penggunaan alat negara dalam pilkada berlebihan.

Menurut dia, hal itu merupakan strategi playing victim dari SBY.

Ia mengatakan era drama politik ala SBY tersebut sudah berakhir dan ketinggalan jaman, sebab rakyat sudah paham strategi playing victim tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com