Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Tenggelamnya KM Sinar Bangun adalah Tragedi Nasional

Kompas.com - 22/06/2018, 12:56 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengkritisi peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Perairan Danau Toba awal pekan ini.

Andre menilai Pemerintah adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

“Ini menunjukan ada yang salah. Anda bayangkan ini kan tragedi nasional, musibah besar. Ada 100 lebih hilang, belum ketemu. Seharusnya langsung pemerintah bersikap tegas,” kata Andre saat dihubungi, Jumat (22/6/2018).

Baca juga: KM Sinar Bangun Tenggelam, YLKI Minta Syahbandar Dipidana

Andre mengatakan, Presiden seharusnya mengambil keputusan dengan cepat saat musibah tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun.

Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.Kompas.com/SABRINA ASRIL Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.

“Kami terus terang kecewa begitu lamban respon istana baik dalam segi empati kepada masyarakat mengucapkan belasungkawa dan keprihatinan,” kata Andre.

“Kita sayangkan pak Jokowi terlalu sibuk menggendong cucu sehingga lama responnya kemarin,” lanjut dia.

Baca juga: DPR: Musibah KM Sinar Bangun Seharusnya Bisa Dihindari

Lebih lanjut, kata Andre, Presiden seharusnya memerintahkan kepala Basarnas dan menteri perhubungan untuk stand by di tempat sehingga sumber daya yang ada bisa dikerahkan untuk membantu korban ini.

“Tidak bisa dipantau dari Jakarta saja karena korbannya banyak belum ketemu. Ini tragedi nasional,” kata dia.

Ia juga meminta pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang lalai sehingga menyebabkan kecelakaan kapal tersebut.

Baca juga: Tragedi KM Sinar Bangun, YLKI Nilai Pemerintah Lalai

Di sisi lain, Andre berharap pemerintah beserta pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba.

“Harapan kami pemerintah mengeluarkan sumber data yang ada untuk proses evakuasi ini bisa semakin cepat,” kata dia.

Baca juga: Menanti Kepastian Pencarian Korban KM Sinar Bangun...

“Alat-alat yang canggih sumber daya yang handal untuk membantu proses evakuasi ini,” sambung Andre.

Sebelumnya diberitakan, kapal penumpang KM Sinar Bangun tenggelam di kawasan perairan Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, sekitar pukul 17.15 WIB.

Kompas TV Mereka mendatangi Pelabuhan Tigaras, tempat keluarga korban menanti proses pencarian tim SAR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com