Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Haru Megawati Saat Warga Nahdliyin Ikut Peringati Haul ke-48 Bung Karno

Kompas.com - 20/06/2018, 21:51 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan rasa harunya saat memberikan sambutan pada acara haul Presiden pertama RI Soekarno, di Blitar, Jawa Timur, Rabu (20/6/2018).

Ia sempat menitikkan air mata saat melihat antusiasme warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di acara haul ke-48 Bung Karno itu. Beberapa kali ia terlihat menyeka pipinya yang basah.

"Saya sungguh terharu melihat antusiasme rakyat yang secara sadar dan tulus telah menempatkan Bung Karno benar-benar di hati sanubarinya," ujar Megawati, sambil terbata-bata, Rabu. 

Baca juga: Di Haul Bung Karno, Megawati Ucapkan Terima Kasih kepada Warga NU

Menurut Megawati, warga Nahdliyin mencintai Bung Karno karena melihat dan merasakan bagaimana dedikasinya bagi bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya perjuangan.

"Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau sebagai proklamator, Bapak Bangsa dan juga sering disebut sebagai Penyambung Lidah Rakyat Indonesia," tutur Presiden kelima RI itu.

Ia juga bersyukur karena tradisi peringatan haul Bung Karno terus berjalan hingga saat ini, terutama di kalangan warga Nahdliyin.

Baca juga: Di Haul Bung Karno, Hasto Sebut Kaum Soekarnois-Religius Selalu Beriringan

Bahkan, kata Megawati, keinginan warga Nahdliyin untuk memperingati haul Bung Karno tak terbendung, meski mendapat tekanan dari Pemerintahan Presiden Soeharto.

"Saat itu saya melihat sendiri bagaimana rakyat dengan keluarga besar Nahdliyin dan keluarga besar Bung Karno yang disebut sebagai kaum soekarnois merayakan haul seperti sekarang ini," ucapnya.

Megawati menilai kecintaan warga Nahdliyin terhadap Bung Karno bukanlah suatu hal yang mengherankan.

Baca juga: Megawati dan Sejumlah Menteri Peringati Haul di Makam Bung Karno

Pasalnya, Bung Karno diketahui dekat dengan para tokoh Nahdlatul Ulama, antara lain Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Wahid Hasyim.

"Untuk itulah tradisi haul Bung Karno menjadi sebuah tradisi kultural dan keagamaan. Artinya, menjaga tradisi keindonesiaan kita," kata Megawati.

Dalam acara tersebut hadir sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara.

Baca juga: Didampingi Gus Ipul-Puti, Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno

Seusai sambutan Megawati, acara haul ke-48 Bung Karno dilanjutkan dengan Pengajian Kenduri 1001 Tumpeng, tausiyah oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, pembacaan Yasin dan tahlilan.

Selain Said Aqil Siradj, hadir beberapa tokoh Nahdlatul Ulama lainnya, yakni Kiai Nurul Huda Jazuli, Kiai Zaenuddin Jazuli dan Kiai Anwar Iskandar.

Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno.

Kompas TV Menyambut peringatan hari lahir pancasila Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar sejumlah kegiatan di kota Ende.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com