Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Iriawan sebagai PJ Gubernur Jabar Rusak Kredibilitas Pemerintah

Kompas.com - 18/06/2018, 17:56 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mempertanyakan keputusan pemerintah yang tetap melantik Komjen (Pol) Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat.

Pelantikan Komjen (Pol) Iriawan menjadi Pj Gubernur Jawa Barat di luar ekspektasi.

“Nggak ada angin nggak ada hujan pak Mendagri mengangkat pak Iriawan Pj Gubernur Jabar. Ini tentu mengagetkan bagi kami, ini merusak kredibilitas pemerintah pak Jokowi,” kata Andre saat dihubungi, Senin (18/6/2018).

Baca juga: Dilantik Jadi Penjabat Gubernur Jabar, Ini Langkah Pertama M Iriawan

“Emang nggak ada lain, tokoh, pejabat di Republik Indonesia selain Komjen Iriawan? Emang susah nggak ada orang lain gitu selain Komjen Iriawan? Masak nggak ada lain,” Andre menambahkan.

Sebelumnya, wacana Kementerian Dalam Negeri melantik Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule sudah muncul sejak Januari 2018.

Wacana itu kemudian menimbulkan kontroversi publik, sehingga pada 20 Februari 2018, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan menyatakan bahwa wacana itu ditarik kembali.

Baca juga: M Iriawan: Kalau Saya Tidak Netral, Sayang Karier Saya

Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.Kompas.com/SABRINA ASRIL Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.

“Intinya sangat melukai masyarakat, intinya ini merusak kredibilitas pemerintah melukai semangat reformasi,” sambung Andre.

Lebih lanjut, menurut Andre, masih banyak pejabat lain yang lebih pas menduduki posisi tersebut, termasuk pejabat di lingkungan Kemendagri.

“Semua tahu bahwa seharusnya masih banyak pejabat lain di Kemendagri yang bisa diangkat menjadi Pj (Gubernur Jabar), bahkan ada sekdanya Jabar pak Iwa Karniwa bisa diangkat kenapa dipaksakan Iwan Bule,” kata dia.

Baca juga: Iriawan Tetap Dilantik Jadi Pjs Gubernur Jabar, Mendagri Siap Bertanggung Jawab pada Presiden

Di sisi lain, menurut Andre, penunjukkan Komjen Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar kemungkinan akan menimbulkan kecurigaan bahwa Pemerintah mendukung salah satu pasangan calon (paslon) gubernur Jabar TB Hasanuddin-Anton Charliyan.

Diketahui, paslon nomor urut dua tersebut diusung oleh partai pendukung pemerintah, yakni PDI Perjuangan. Bahkan, Anton Charliyan pun berlatar belakang dari Kepolisian.

“Tidak relevan pak Iriawan dipaksakan menjadi PJ gubernur ditambah lagi kita tahu partai penguasa PDI Perjuangan punya figur calon gubernur-wakil gubernur seorang polisi juga yang sama,” kata Andre.

Baca juga: Fadli Zon: Mengapa Pemerintah Ngotot Lantik Iriawan Jadi Pjs Gubernur Jabar?

“Akan muncul dugaan pertanyaan kecurigaan di masyarakat untuk memuluskan memenangkan calon gubernur yang diusung pemerintah rezim pak Jokowi,” lanjut Andre.

Diberitakan, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar sebelumnya mengatakan, pelantikan itu telah berlandaskan Pasal 201 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

Kemudian, sesuai Permendagri Nomor 1 Tahun 2018 tentang Cuti di Luar Tanggungan Negara bagi Kepala Daerah.

Baca juga: Kemendagri: Penunjukan Komjen Iriawan PJ Gubernur Jabar Tak Langgar Aturan

Halaman:


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com