KOMPAS.com - Hari ini, 150 tahun lalu, tepatnya 17 Juni 1868, pembangunan rel kereta api pertama selesai dan mulai beroperasi untuk rute perjalanan dari Semarang menuju Tanggung yang berjarak 26 kilometer.
Pembangunan rel ini berlangsung selama 4 tahun setelah dimulai pada 17 Juni 1864. Pada tanggal ini, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Sloet Van Beele melakukan seremoni pembangunan rel kereta api pertama kali.
Jalur rel ini nantinya menghubungkan Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang, dengan Surakarta.
Pembangunan rel kereta api diprakarsai perusahaan kereta api "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij" (NIS) yang pada waktu itu dipimpin oleh J.P de Bordes.
Saat pertama beroperasi, penarikan kereta menggunakan lokomotif dengan menggunakan bahan bakar kayu.
Ketika kereta mulai berjalan, keluar asap tebal dan menyebabkan kotor pada para penumpangnya.
Dilansir dari Harian Kompas, 17 Juni 1976, disebutkan bahwa setelah membuka jalur rel di Semarang, NIS juga membuka rute-rute lain di Jawa.
Akhirnya, setelah bersusah payah membuka jalur, hampir seluruh pelosok Pulau Jawa bisa terhubung melalui kereta.
Pada 1943, lokomotif penarik kereta api di Indonesia berjumlah 1.314 buah.
Saat itu, peningkatan pertumbuhan sekitar 17 lokomotif setiap tahunnya.
Pada era selanjutnya, penggunaan lokomotif dinilai kurang eifisien.
Hal ini karena dalam pengoperasiannya memerlukan kayu jati sebagai bahan bakar pemanas dan memerlukan waktu lama untuk menyalakan api.
Setelah api menyala, lokomotif baru bisa bekerja menarik gerbong.
Sejak 1925, mulai diperkenalkan jenis lokomotif listrik agar penggunaan dan pengoperasiannya lebih efisien.
Tekonologi kereta listrik ini menggunakan lokomotif listrik seperti ESS 3201. Untuk pengoperasiannya, di wilayah Jakarta.
Perusahaan yang mengelola perkeretaapian ini adalah Electrische Staats Spoorwegen (ESS)
Pada 1958, muncul juga lokomotif jenis diesel. Inovasi ini ditengarai kebutuhan dan efisiensi dari penggunaan bahan bakar.
Mesin diesel disinyalir lebih mudah dalam perawatannya.
Perkembangan jalur kereta api di Jawa