Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY, antara Apresiasi dan Kritikan Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 14/06/2018, 13:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Menjauhi Istana?

Pengamat politik Ray Rangkuti berpendapat, kritik AHY bukan dimaksudkan untuk menjauhi Istana.

"Demokrat, melalui pernyataan-pernyataan AHY, saya rasa tidak ingin menjauhkan diri dari Istana. Saya yakin ini sekadar untuk mencari simpati publik. Karena bagaimanapun, AHY itu harus tetap mengolah isu, berita, supaya tetap menjadi perbincangan di publik dengan target akhirnya 2024 mendatang," ujar Ray kepada Kompas.com, Kamis (14/6/2018).

Baca juga: Sekjen PDI-P Anggap Kritik AHY ke Jokowi Tak Obyektif

Meski demikian, Ray berpendapat, AHY harus tetap mengukur sejauh mana pidato tersebut bisa berpengaruh terhadap hubungannya dengan penguasa saat ini.

Jangan sampai pidato itu merenggangkan hubungan.

"Harusnya waspada saja terhadap reaksi yang enggak terukur nantinya. Karena kita enggak bisa mengukur perasaan orang kan," ujar Ray.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin membantah apabila ada anggapan pidato AHY itu bertujuan menjauh dari Istana.

Menurut Amir, pidato AHY hanya menunjukkan realitas yang terjadi di masyarakat.

"Saya kira AHY itu bicara realitas. Apa adanya. Kalau umpamanya kami ingin bersinergi dengan pemerintah, tidak perlu harus berdiam diri kan kalau ada hal-hal yang perlu diungkapkan ke masyarakat? Apalagi ini kondisi sebenarnya dan tiga hal yang menjadi fokus pidato, yakni ekonomi, politik dan penegakkan hukum," ujar Amir saat dikonfirmasi, Kamis siang.

Ia juga yakin pemerintah tidak berpikir picik dan menganggap pidato AHY tersebut merupakan penghancur hubungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com