Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuruzzaman Bantah Hengkang dari Gerindra untuk Pindah Partai

Kompas.com - 13/06/2018, 17:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Muhammad Nuruzzaman, membantah hengkang dari Gerindra untuk pindah ke partai lain.

Ia mengatakan, selepas hengkang dari Partai Gerindra dia belum memikirkan untuk masuk ke partai apa pun.

Hal itu disampaikan Nuruzzaman sekaligus membantah pernyataan anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade.

"Enggak benar (pindah partai). Memang dia tahu hati saya?" kata Nuruzzaman saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

"Inilah kalau orang enggak tahu tapi komentar. Harusnya kan bertanya atau tabayun agar paham," ujar dia.

Baca juga: Fadli Zon Hina Yahya Staquf, Nuruzzaman Hengkang dari Gerindra

Nuruzzaman mengatakan, dia belum memikirkan rencana politik ke depan usai keluar dari Partai Gerindra. Sebab, dia hendak menikmati suasana Lebaran bersama keluarga terlebih dahulu.

Nuruzzaman mengaku telah berkomunikasi dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani terkait kemundurannya dari partai. Ia mengatakan akan berkomunikasi kembali dengan Muzani setelah Lebaran.

Namun, ia menegaskan tetap hengkang dari Partai Gerindra meski masih membuka komunikasi dengan Muzani.

"Saya sudah dikontak Sekjen Gerindra dan sudah saling tabayun. Kami akan selesaikan masalah ini setelah Lebaran. Ya saya sudah menyatakan mundur, pantang menarik kembali," kata dia.

Andre sebelumnya menuding Nuruzzaman mencari sensasi karena hendak maju sebagai caleg dari partai lain.

Baca: Gerindra Tuding Nuruzzaman Cari Sensasi untuk Jadi Caleg dari Partai Lain

Namun, Andre enggan mengungkapkan partai mana yang menjadi rumah baru bagi Nuruzzaman.

"Jadi intinya Saudara Nuruzzaman ini mencari sensasi, mencari popularitas, karena memang sudah deal pindah ke partai tertentu. Di mana pencalegan beliau akan di-support partai tertentu itu. Jadi begitu," kata Andre saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com