Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudi Latif Mundur, Politisi Golkar Soroti Anggaran BPIP

Kompas.com - 09/06/2018, 09:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) disoroti sejumlah pihak. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menduga pengunduran diri Yudi terkait dengan anggaran BPIP.

"Saya melihat bahwa memang kalau dilihat dari paparan beliau, bisa jadi disebabkan karena anggaran," kata Ace ketika ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Ace memandang, penganggaran BPIP hingga saat ini belum ada kejelasan. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa Yudi sudah bekerja sebagai Kepala BPIP selama lebih dari satu tahun.

"Dari mulai UK-PIP ke BPIP akan memerlukan kepastian anggaran," kata Ace.

Adapun, Ace juga memandang kinerja Yudi sebagai Kepala BPIP sudah sangat luar biasa. Yudi, tutur Ace, sangat serius melakukan sosialisasi ideologi Pancasila.

Baca juga: Presiden Hargai Keputusan Yudi Latif Mundur sebagai Kepala BPIP

Pada saat bersamaan, anggaran BPIP untuk tahun 2018 yang hingga saat ini belum turun pun disoroti banyak pihak.

BPIP, kata Ace, memerlukan daya juang yang tinggi sehingga persoalan anggaran tidak menjadi masalah.

Meski demikian, Ace menilai Yudi memiliki hak untuk mundur sebagai Kepala BPIP. Akan tetapi, tugas BPIP harus tetap berjalan pula.

"BPIP harus tetap berjalan tentang pembinaan ideologi Pancasila," ucap Ace.

Dalam pernyataan yang diunggah pada akun Facebook-nya, Yudi mengungkapkan dirinya pamit sebagai Kepala BPIP. Menurut dia, selama setahun terakhir, terlalu sedikit yang telah dikerjakan BPIP untuk persoalan yang besar.

Ia pun menyoroti anggaran kerja BPIP yang belum turun hingga saat ini untuk tahun 2018. Adapun pada tahun 2017 lalu, anggaran baru turun pada November 2017, sehingga BPIP hanya memiliki waktu sebulan untuk menggunakan anggaran negara.

Kompas TV Istana sebut Yudi Latif mengirimkan surat mundur dari BPIP ke Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com