JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Laut Sedunia diperingati pada hari ini, 8 Juni. Peringatan Hari Laut Sedunia ini mengingatkan kita bahwa laut mempunyai peran penting dalam kehidupan.
Indonesia merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah perairan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) mempunyai kapal riset yaitu KR Geomarin III (GOMA).
Kapal riset GOMA ini berperan untuk melakukan survei geologi kelautan nasional.
Tidak hanya di laut Indonesia, kapal ini pernah mengarungi berbagai samudera.
Informasi ini disampaikan melalui akun Twitter resmi Kementerian ESDM, @KementerianESDM.
"Selamat Hari Laut Sedunia! #KESDM melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) memiliki kapal riset yang telah byk berperan dalam melangsungkan survei geologi kelautan nasional, tak hanya di laut nusantara namun jg berbagai samudera. #GOMAuntukIndonesia," demikian twit Kementerian ESDM.
Kapal ini dimanfaatkan untuk pemetaan hidrografi, oseanografi, geologi, maupun geofisika.
Sejarah Kapal GOMA
Kapal GOMA mulai beroperasi sejak 2009 dengan waktu jelajah selama 30 hari.
Saat itu, kapal ini menggunakan sertifikasi ClassNK dari Jepang dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Kapal GOMA dilengkapi dengan fasilitas Dynamic Positioning System (DPS)/DP-1, yaitu sistem manuver pergerakan relatif terhadap gerakan sensor bawah laut saat pengoperasian Remotely Operated Vehicle (ROV) dan posisi diam absolut saat pengambilan contoh dasar laut, pengukuran arus, dan gelombang laut.
Kapal GOMA dilengkapi alat marine gravimeter. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia.
Kapal ini juga pernah melakukan penelitian gas biogenik di utara Bali-Lombok-Kangean.
Selain itu, GOMA juga pernah terlibat dalam pemetaan perubahan iklim yang dilakukan oleh Joint Cruise Lamont Doherty Earth Observatory USA.