JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memuji Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Pekabaran Injil dan Kemajemukan di Indonesia.
Menurut dia, Jokowi telah menunjukkan diri sebagai pemimpin yang berani dan patut untuk menjadi teladan masyarakat Indonesia.
“Menjadi pemimpin itu terkadang membuat kita lupa diri, hal ini yang patut dicontoh dari Presiden Joko Widodo adalah kesederhanaannya tetapi berani membuat keputusan seperti misalnya pengalihan subsidi BBM," ujarnya dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
"Proses pengambilan keputusan itu tidak sederhana, tetapi beliau berani, selama ini tidak ada presiden yang berani memindahkan subsidi itu kepada tempat yang tepat," kata dia.
Baca juga: Demokrat Klaim Subsidi BBM di Era SBY Sejahterakan Masyarakat
Tak hanya itu, kata Luhut, pemerintahan di bawah komando Presiden Jokowi juga begitu memperhatikan pembangunan infrastruktur. Hal ini sangat penting unyuk memperlancar konektivitas dan pengentasan kemiskinan.
"Kami realokasi dana-dana subsidi yang tidak tepat guna kepada pembangunan infrastruktur pendidikan dan sebagainya," kata dia.
Luhut mengajak pimpinan gereja untuk berani melakukan refleksi dan bertanya pada diri sendiri apakah sudah melakukan hal yang benar atau belum. Apalagi, hal itu untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.
Baca juga: Di Depan CEO Se-Asia, Jokowi Bicara Pemangkasan Subsidi BBM untuk Bangun Infrastruktur
Sebelumnya, Luhut menilai gereja memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi perkembangan Indonesia terkini.
Caranya, kata dia, yakni dengan memasukan perkembangan itu ke dalam khotbah-khotbah sehinga para jemaat bisa mengetahui apa yang terjadi.
“Sekolah pendeta perlu juga memberi pemahaman-pemahaman di bidang lain selain agama," ujarnya dalam keterangan resmi.