Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Kasus Aldi Prasetya Jadi Kasus Novel Baswedan Kedua"

Kompas.com - 28/05/2018, 23:12 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penembakan kepada Aldi Prasetya, remaja 17 tahun asal Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, tak kunjung menemui titik terang. Padahal, kasusnya sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Tim Advokasi Pengungkapan Penembakan Misterius (Tap Petrus) Riesqi Rahmadiansyah menilai, penanganan kasus yang menimpa Aldi Prasetya jalan di tempat.

"Jadi ini yang menjadi kami takut, khawatir, jangan sampe Aldi ini jadi Novel kedua. Kasusnya enggak kelar-kelar. Sampai sekarang Novel diam gini juga," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/5/2018).

"Kebetulan kasus Aldi dan Novel juga diadvokasi oleh LBH. Jangan sampai kasus yang diadvokasi LBH ini seakan akan diperlama, ada apa?" sambung dia.

Baca juga: Bareskrim Didesak Tindaklanjuti Kasus Peluru Nyasar Terhadap Aldi Prasetya

Penembakan misterius yang menimpa Aldi Prasetya terjadi pada 28 Agustus 2017 lalu. Saat itu Aldi yang sedang ingin membeli makan di rumah makan dengan Kantor DPRD Luwuk Banggai tiba-tiba tersungkur.

Kepalanya mengucurkan darah karena ditembus peluru tajam yang entah dari mana datangnya.

Saat kejadian, masa sedang menggelar aksi unjuk rasa di depan DPRD Luwuk Banggai. Pada sekitar pukul 14.00 WITA, terjadi keributan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.

Dorrrr.... tiba-tiba terdengar suara tembakan. Aldi yang berada di depan rumah makan yang jaraknya lebih dari 300 meter tersungkur dengan lula tembak di kepala. Beruntung nyawanya bisa diselamatkan.

Aldi lantas di bawa ke RSUD setempat, namun akhirnya dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Baca juga: Ibu Korban Peluru Nyasar di Luwuk Banggai Minta Perlindungan LPSK

Melpina Badalu (45), ibu Aldi lantas melaporkan kasus itu ke Bareskrim setelah ditolak oleh Polsek dan Polda setempat.

Namun, tidak ada perkembangan berarti dari penanganan kasus yang terjadi sejak 10 bulan lalu itu.

"Dalam hal ini kami akan meminta uji balistik sehingga kita tahu dari jarak berapa meter Aldi ini tertembak," kata Riesqi

"Kalau memang penyidik menyatakan uji balistik itu butuh biaya mahal, kami siap kok mengeluarkan biaya karena yang terpenting kita mencari kebenaran materil," sambung dia.

Tap Petrus yang terdiri dari LBH Jakarta, Kontras dan Advokat Pro Rakyat sedang mempertimbangkan untuk melakukan gugatan perdata. Namun hal itu dilakukan bila kasus Aldi dihentikan atau mendek.

Kompas TV Aparat kepolisian Polresta Depok Jawa Barat memastikan proyektil peluru yang ditemukan di kantor grup musik dangdut Soneta merupakan peluru nyasar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com