Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Didesak Tindaklanjuti Kasus Peluru Nyasar Terhadap Aldi Prasetya

Kompas.com - 28/05/2018, 22:56 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Pengungkapan Penembakan Misterius (Tap Petrus) yang terdiri dari LBH Jakarta, Kontras, dan Advokat Pro Rakyat mendatangi Kantor Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Mereka mendesak Bareskrim Polri segara menindaklanjuti laporan Melpina Badalu (45), ibu dari korban penembakan misterius Aldi Prasetya di Sulawesi Tengah pada Agustus 2017 lalu.

Sebelumnya, Melpina telah melaporkan insiden peluru nyasar yang menimpa anaknya dengan Laporan Polisi LP/373/III/2018/Bareskrim tertanggal 19 Maret 2018.

"Kalau saya melihat perkembangan penyidikan ini ngambang dalam artian jalan enggak mundur juga enggak," ujar Anggota TAP PETRUS Riesqi Rahmadiansyah di Mabes Polri, Jakarta.

Baca juga: Ibu Korban Peluru Nyasar di Luwuk Banggai Minta Perlindungan LPSK

"Yang saya prihatinkan ini kami sudah buat laporan sudah jalan dua bulan, pemanggilan saksi saja kami rasa belum," sambung dia.

Di tengah mendeknya tindak kasus tersebut, Riesqi justru mendengar kasus tersebut dilimpahkan kembali ke Polda Sulawesi Tengah.

Padahal sebelum mengadu ke Bareskrim kata dia, Melpina sudah lebih dulu melaporkan kasus penembakan anaknya ke Polres dan Polda setempat, namun ditolak.

Riesqi mempertanyakan sikap Bareskrim yang tidak kunjung menindaklanjuti kasus tersebut.

"Saya bandingkan dengan kasus terorisme, dengan heroiknya kepolisian bisa menangkap orang-orangnya dalam seminggu. Sementara ini sudah beberapa bulan dan bahkan kasusnya akan setahun pada Agustus nanti," kata dia.

Kronologi

Kasus peluru nyasar ini bermula pada Senin (28/8/2017) siang, Aldi Prasetya bersama beberapa temannya datang ke rumah makan dekat Kantor DPRD Luwuk Banggai. Letak rumah makan ke Kantor DPRD lebih dari 300 meter.

Sementara itu di depan Kantor DPRD Luwuk Banggai, banyak warga berkerumun menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut hasil Muspida mengenai kasus konflik di Luwuk Banggai.

Sekitar pukul 14.00 WITA, masa mulai beringas sehingga terjadi aksi dorong mendorong dengan petugas keamanan.

Saat situasi itu terjadi, Aldi Prasetya sempat melihat situasi kejadian di dekat rumah makan. Tak betapa lama, terdengar suara tembakan. Aldi yang berada cukup jauh dari demontrasi tiba-tiba saja tergeletak.

Baca juga: Terkena Peluru Nyasar, Mempelai Pria Tewas di Pesta Pernikahan

Kepalanya tertembus peluru entah dari mana. Darah pun mengalir dari kepalanya hingga langsung di bawa ke rumah sakit. Untung, peluru nyasar itu tidak merenggut nyawa pemuda berusia 17 tahun itu.

"Kata ibunya beruntung dia tidak meninggal karena tertembak di kepala dan tembus. Peluru itu bersarang di kepala. Akhirnya dia di bawa ke rumah sakit, saat itu sampai dia dioperasi untuk mengeluarkan pelurunya dari kepalanya," kata anggota Tap Petrus Shaleh Al Ghafari.

"Setelah kejadian Aldi di bawa ke RSUD terus polisi datang menawarkan rujukan ke rumah sakit bhayangkara, Palu. Namun ibunya mau RS di Makasar yang lebih lengkap lebih baik dari Palu. Akhirnya Polisi mengusulkan di RS Keramat Jati Jakarta," sambung dia.

Saat ini, kondisi Aldi masih lemah dan mengalami trauma mendalam. Meski nyawanya bisa diselamatkan, namun pihak keluarga ingin kasus penembakan itu diselidiki dan dituntaskan.

Kompas TV Aparat kepolisian Polresta Depok Jawa Barat memastikan proyektil peluru yang ditemukan di kantor grup musik dangdut Soneta merupakan peluru nyasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com