Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan JK Bayar Zakat Mal Rp 50 Juta Per Orang

Kompas.com - 28/05/2018, 15:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Kerja beserta pejabat Eselon I, bersama-sama membayarkan zakat mal ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Berdasarkan layar informasi Baznas, besaran zakat mal yang dibayarkan Presiden Jokowi kali ini sebesar Rp 50 juta.

Presiden membayarkan zakat malnya menggunakan uang tunai.

Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp 5 juta dibandingkan pembayaran zakat mal bulan Ramadhan 2017 lalu.

Sementara itu, Wapres Kalla membayarkan zakat mal dengan jumlah yang sama, yakni Rp 50 juta.

Jumlah ini juga meningkat Rp 5 juta dibandingkan dengan pembayaran zakat mal bulan Ramadhan 2017 lalu.

Jumlah zakat mal yang sama juga dibayarkan oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Adapun, Sekretaris Kabinet Pramono Anung seesar Rp 23 juta, Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebesar Rp 27 juta dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebesar Rp 20 juta.

Penyerahan zakat ini diketahui dilaksanakan secara serentak oleh kepala daerah se-Indonesia, pimpinan SKPD, direksi BUMN dan BUMD melalui Baznas di daerah masing-masing.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo berharap agar pembayaran zakat tahun ini mampu berkontribusi bagi pengurangan angka kemiskinan di Indonesia.

"Semoga keteladanan para pemimpin dalam menunaikan zakat di bulan Ramadhan mendapatkan ridho Allah SWT, membawa berkah bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia," ujar Bambang.

Catatan Baznas, jumlah zakat infaq dan sodaqoh tahun 2017 mencapai Rp 6,24 triliun. Tahun 2018 ini, Baznas menargetkan Rp 8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com