Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Parpol Ini Diprediksi Masih Mendominasi Popularitas di Pemilu 2019

Kompas.com - 28/05/2018, 05:54 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Alvara Research Center menunjukkan popularitas partai-partai besar tidak tergoyahkan.

Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, empat partai besar masih mendominasi tingkat popularitas partai di Indonesia.

"PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat masih mendominasi tingkat popularitas partai di Indonesia," ujar Ali saat memaparkan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Baca juga: Ambang Batas Parlemen 4 Persen, Caleg Jadi Penentu Kemenangan Parpol

Berdasarkan hasil survei, tingkat popularitas PDI-P mencapai 93,9 persen, Partai Golkar 88,9 persen, Partai Gerindra 84,6 persen, dan Partai Demokrat 78,3 persen.

Sementara berdasarkan elektabilitas partai politik, PDI-P meraih 28,2 persen, Gerindra 14,6 persen, Golkar 8,9 persen, dan Demokrat 3,2 persen.

Sementara elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa melampaui Partai Demokrat, yakni 4,4 persen.

Jika dilihat dari tingkat elektabilitas, kata Ali, PDI Perjuangan diprediksi akan memperoleh suara terbanyak pada Pemilu 2019.

Baca juga: Survei: 61,1 Persen Publik Tak Setuju Gerakan #2019GantiPresiden

Selain itu, ia memprediksi pertarungan ketat akan terjadi di perebutan peringkat kedua antara Gerindra dan Golkar serta Peringkat keempat antara PKB dan Demokrat.

PDI Perjuangan masih akan menjadi juara Pemilu 2019. Pertarungan ketat justru akan terjadi diperebutan peringkat kedua antara Gerindra dan Golkar, dan peringkat keempat antara PKB dan Demokrat," kata Ali.

Baca juga: Survei: Kepuasan Terhadap Kinerja KPK dan Polri Meningkat, DPR Terendah

Survei Alvara Research Center tersebut dilakukan pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018.

Survei ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yang pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling.

Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error mencapai 3,10 persen.

Kompas TV Menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Agustus 2018 lembaga survei ramai-ramai merilis elektabilitas kandidat pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com