JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Zainuddin Amali menilai, direkrutnya Ali Mochtar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) adalah langkah yang tepat.
Sebab, politisi Golkar yang berlatar belakang ulama itu bisa memperkuat komunikasi pemerintah ke berbagai kalangan, khususnya di kalangan kelompok muslim.
"Karena sebagus apa pun yang telah dikerjakan, tapi tidak ada yang mengomunikasikan ke pihak luar (masyarakat), tentu tidak akan tahu sudah berbuat apa. Pak Ali Mochtar Ngabalin diharapkan dapat memperkuat tim (komunikasi)," ujar Zainudin Amali saat dihubungi, Kamis (24/5/2018).
Baca juga: Istana: Penambahan Stafsus Presiden dan Tenaga Ahli KSP Jangan Dikaitkan dengan Politik
Penambahan jumlah personil di lingkaran dalam istana, menurut Amali, akan berbanding lurus dengan upaya penyebarluasan informasi tentang kinerja dan keberhasilan pemerintah.
Sebab, komunikasi yang dilakukan pemerintah memang tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua orang.
“Masuknya Pak Ali Mochtar Ngabalin itu menambah kekuatan dan semakin bagus terinformasi ke bawah," kata Ketua Komisi II DPR ini.
Baca juga: Fadli Zon Minta KSP Tak Jadi Penampungan Tim Sukses Jokowi
Amali meyakini, keputusan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menunjuk Ngabalin didasarkan atas profesionalitas, bukan untuk kepentingan politis.
Penempatan Ngabalin juga bukan ditujukan untuk meredam serangan-serangan politik kepada pemerintah.
"Ini karena profesionalitas, lebih kepada background, komunikasi, dan jaringan beliau ke kalangan pesantren, umat. Beliau juga pernah di DPR, sehingga background politiknya juga luas," ujarnya.