Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Kepala Daerah Jika Tertekan Legislatif Jangan Sahkan ABPD Lewat Perda

Kompas.com - 24/05/2018, 20:39 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan kembali kepada anggota DPRD se-Indonesia untuk memahami area-area rawan korupsi, khususnya dalam perencanaan anggaran.

Maraknya kepala daerah ditangkap KPK karena permasalahan anggaran, seharusnya jadi pelajaran agar pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak lagi terus-terusan dikompromikan dengan legislatif.

“Saya menegaskan lewat dirjen OTDA (otonomi daerah) juga kalau gubernur, bupati, walikota merasa tertekan atau saling menekan antara eksekutif dan legislatif ya jangan dikompromikan disahkan di Perda. Lewat pergub (peraturan gubernur), lewat peraturan bupati, walikota, sah,” katanya saat memberikan pengarahan dalam Rakor Ditjen Bina Keuangan Daerah dan Sosialisasi tentang Pedoman Penyusunan APBD, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Baca juga: Mendagri Minta DPRD Fokus dalam Pembangunan Daerahnya

Ia mengatakan hal tersebut karena berkaca lewat kasus-kasus anggaran daerah seperti di Sumatera Utara, Jambi, Kota Malang, dan Kebumen.

"Mohon maaf yang kongkalikong dalam proses perencanaan anggaran antara pemerintah dan legislatif yang akhirnya KPK masuk,” ucap dia.

Meski tidak perlu melibatkan DPRD, bukan berarti perencanaan keuangan daerah tak perlu melibatkan DPRD. Tjahjo meminta DPRD untuk tetap menjalankan tugas dan kewajibannya.

“Dengan DPRD tadi ada fungsi pengawasan, fungsi budgeting, fungsi legislasi. Apalagi ini kita dengan sistem politik yang ada harus kita hormati,” kata Tjahjo.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengumpulkan gubernur se-indonesia untuk membahas percepatan pelaksanaan berusaha di daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com