Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tegaskan Teror Bom Bukan Rekayasa

Kompas.com - 22/05/2018, 18:45 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menegaskan teror bom bukan rekayasa atau pengalihan isu seperti kabar yang menyebar di media sosial. Teror bom adalah realitas yang direncanakan para pelaku dengan berbagai alasan.

"Saya ingin berkata bahwa bom-bom yang terjadi tidak ada rekayasa. Siapa yang mau merekayasa mengebom orang sampai ususnya terburai kemudian dagingnya terpisah kecil-kecil tersebar kemana-mana, " ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam acara seminar di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Setyo sendiri pernah melihat langsung perbuatan yang dia sebut keji tersebut. Misalnya saat terjadi peristiwa bom J.W. Marriott Jakarta pada 2009 lalu.

Ia adalah salah satu anggota Polri yang lebih dulu tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Polri: Siapapun yang Menyebut Serangan Teror Rekayasa, Kami Tunggu Buktinya

Saat itu saat Setyo masih bertugas di Polda Metro Jaya, ia mendapatkan kabar ada ledakan bom di Hotel JW Marriott. Setyo lantas menuju TKP, namun jalan di area Kuningan ditutup.

"Kebetulan di mobil saya ada sepeda lipat, saya naik sepeda (ke Hotel JW Marriott)," kata dia.

Sesampainya di lokasi, Setyo melihat kondisi yang memilukan. Korban bergelimpangan, bahkan ia melihat sendiri potongan-potongan tubuh manusia yang hancur akibat ledakan bom yang dahsyat.

Tak hanya di J.W. Marriott, saat ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur terjadi pada 2017 lalu, Setyo juga salah satu pejabat Polri yang datang ke lokasi kejadian.

Baca juga: PNS yang Sebut Bom Surabaya Rekayasa Diberhentikan Sementara dari Jabatannya

Saat itu ia kembali diperlihatkan dampak teror tersebut. Apa yang ia lihat tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Hotel J.W. Marriott.

Melihat kondisi yang ada di lapangan ia tegaskan bahwa teror bukan rekayasa.

Apalagi kata dia, dampak dari teror bom sangat besar. Mulai dari menimbulkan keresahan masyarakat hingga timbulnya rasa saling curiga di masyarakat sampai jatuhnya korban jiwa.

Kompas TV Maskapai Garuda Indonesia langsung bertindak cepat saat ada oknum pilot Garuda Indonesia yang dikabarkan diduga menyebarkan unggahan soal teror bom di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com