Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sutiyoso yang Berupaya Meredam Kerusuhan Mei

Kompas.com - 22/05/2018, 11:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menceritakan keterlibatannya dalam meredam kerusuhan Mei 1998.

Saat kerusuhan pecah, Sutiyoso yang saat itu menjabat gubernur penasaran dengan apa yang menjadi pemicunya. Sutiyoso menceritakan, eskalasi kerusuhan mencapai puncaknya pada 13-14 Mei 1998.

Kala kerusuhan memuncak, Sutiyoso pun mendatangi pos pengamanan kerusuhan di samping Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Jakarta.

Baca juga: Cerita Wartawan "Kompas" Jelang Runtuhnya Kekuasaan Soeharto...

"Di situ saya ketemu Pangdam Jaya Mayjen Syafrie (Syamsudin) dan (Letnan) Jenderal Prabowo (Subianto) juga karena Kostrad kan di sebelahnya. Kami berdiskusi lalu kami bertiga naik helikopter untuk memantau kondisi Ibu Kota," kata Sutiyoso dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Senin (21/5/2018) malam.

Ia menambahkan, saat itu suhu politik tengah memanas. Jakarta dipenuhi penjarahan dan pembakaran di sejumlah tempat.

Menurut Sutiyoso, penjarahan yang terjadi disebabkan kesenjangan sosial di masyarakat Jakarta.

Kerusuhan itu berbuntut pada banyaknya warga etnis Tionghoa yang menjadi korban.

Baca juga: Amien Rais: Hanya Satu Menteri yang Setia Dampingi Soeharto hingga Lengser

Selaku gubernur, Sutiyoso turut meredam aksi penjarahan dan pembakaran yang menyasar properti milik warga etnis Tionghoa.

Ia mendatangi permukiman yang banyak dihuni etnis Tionghoa. Sutiyoso mencoba memotivasi mereka agar tak takut menghadapi penjarah.

"Karena itu saya datangi tempat yang banyak etnis Tionghoa, saya ceritakan masalahnya, saya motivasi mereka agar harga diri kembali. Berani melawan," lanjut Sutiyoso.

Kerusuhan di Jakarta memakan banyak korban. Tak terhitung jumlah kerugian. Para mahasiswa pun bergerak menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. 

Akibat desakan itu, Pada 21 Mei 1998 Soeharto menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Gerakan reformasi memaksa Soeharto jatuh.

Kompas TV Bagaimana memastikan seluruh agenda reformasi dijalankan pemerintah? PR yang masih belum dituntaskan pemerintah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com