JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus tokoh reformasi, Amien Rais, memperingati perjalanan 20 tahun reformasi di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Amien didapuk sebagai pembicara dalam acara peringatan 20 tahun reformasi.
"Jadi saya ke sini diminta untuk lakukan refleksi 20 tahun reformasi. Saya sudah buat catatan kecil di mana kita berhasil, di mana kita belum (berhasil)," kata Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Baca juga: Amien Rais Sobek-sobek Topeng Tenaga Kerja Asing di Tengah Demo Buruh
Amien juga menanggapi adanya pihak yang mewacanakan kembalinya Indonesia ke UUD 1945 sebelum amandemen. Ia pun telah menyiapkan sejumlah argumen terkait wacana tersebut.
"Bahkan saya membuat catatan andai kata yang diminta sebagian besar masyarakat kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen apa resikonya, saya tulis," lanjut Amien.
Selain Amien, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga diagendakan menjadi pembicara. Fahri mengatakan reformasi menghadiahkan sistem demokrasi bagi Indonesia.
Baca juga: Amien Rais: Jangan Sampai Demokrasi Dikotori Politik Uang
Dengan sistem demokrasi sekarang, Fahri mengatakan rakyat Indonesia bisa menikmati kebebasan menyampaikan pendapat.
"Kalau ditanya dalam 20 tahun apa yang sudah, yang sudah itu perbaikan sistem. Nama sistem kita ini canggih, demokrasi. Itu udah the best lah di dunia itu kita ini punya sistem yang terbaik sudah," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.