Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tambah Wewenang, Pemerintah Dinilai Perlu Evaluasi Aparat Pemberantas Terorisme

Kompas.com - 18/05/2018, 03:03 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan audit menyeluruh terhadap kinerja aparat penegak hukum, terkait pemberantasan terorisme.

"Dalam hal ini lembaga penegak hukum menyangkut kelembagaan intelijen yang memang tugasnya mendeteksi setiap kali ada ancaman yang bersifat serius, keamanan nasional," kata Usman Hamid di Kantor Kontras, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Usman mengaku tak ingin menyalahkan institusi aparat negara, seperti Tentara Nasional Indonesia, Polri, dan Badan Intelijen Negara.

Menurut dia, keseluruhan lembaga itu harus dievaluasi sehingga sama-sama bisa memperbaiki kinerja atau mengisi yang kosong.

"Kalau hanya terus-menerus menambah kewenangan saya khawatir keperluan untuk melihat ke dalam, kesempatan untuk mengevaluasi itu akan menjadi hilang," kata Usman.

Baca juga: Kontras: Penanggulangan Terorisme Perlu Pendekatan HAM

Evaluasi yang dilakukan, ucap Usman, termasuk mengaudit dana. Lebih lanjut, Usman mengatakan, bukan hanya penegakan hukum saja, tapi juga soal program deradikalisasi.

"Sebenarnya DPR bisa menghidupkan fungsinya mengontrol lembaga-lembaga, baik Komisi III seperti (pengawasan) Polri, Komisi I peranan (pengawasan) TNI," ucapnya.

"Atau kedua kembaga ini (TNI dan Polri) bisa membentuk dua komite, terdiri dari dua komisi perwakilannya yang disumpah untuk mengawasi operasi-operasi terorisme lebih dekat," kata Usman.

Kompas TV Polisi terus melakukan serangkaian operasi penangkapan terhadap anggota kelompok teroris JAD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com