JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris menerapkan travel advice atau anjuran bepergian kepada warganya yang akan mengunjungi Indonesia. Dengan adanya travel advice, Inggris tidak melarang warganya berkunjung ke Indonesia, namun ada sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.
Dalam laman resminya, Pemerintah Inggris menyoroti sejumlah hal, antara lain aktivitas vulkanik di sejumlah daerah dan aksi teror di Indonesia.
"Ada banyak gunung berapi aktif di Indonesia yang bisa meletus dengan sedikit atau tanpa peringatan," tulis pemerintah Inggris seperti dikutip pada Rabu (16/5/2018).
Pemerintah Inggris meminta warganya mengecek laporan media sebelum bepergian ke daerah-daerah yang rentan aktivitas vulkanik. Adapun, tingkat peringatan lokal dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: 14 Negara Rilis "Travel Advice" ke Indonesia, Ini Kata Wamenlu
Di samping itu, Pemerintah Inggris juga menyatakan, teroris sangat cenderung melakukan serangan di Indonesia. Serangan ini dinilai acak dan dapat terjadi kapan saja.
"Kelompok teroris terus melancarkan rencana serangan dan bisa melakukannya kapan pun dan di mana pun. Jenis serangan termasuk bom bunuh diri dan menggunakan senjata api jenis kecil, menyasar tempat umum dan ramai. Selalu waspadalah," demikian peringatan Pemerintah Inggris.
Kemudian, Pemerintah Inggris menyebut sejumlah wilayah yang perlu diwaspadai, pasca-aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Pekanbaru.
"Anda harus waspada ketika berkunjung ke Aceh, Sulawesi Tengah (khususnya Palu, Poso, dan Tentena), Provinsi Maluku (khususnya Ambon), Papua, dan Papua Barat karena potensi konflik dan kekerasan," tulis Pemerintah Inggris.
Baca juga: Ini Perdebatan soal Definisi Terorisme dalam RUU Antiterorisme
Setiap tahun, ada sekitar 360.000 warga Inggris yang berkunjung ke Indonesia. Sebagian besar kunjungan tersebut tidak ada masalah.
Selain Inggris, ada 14 negara lainnya yang menerbitkan travel advice ke Indonesia. Negara-negara tersebut antara lain AS, Australia, Hongkong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Kanada, Perancis, dan Filipina.