Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pers Imbau Jurnalis Tak Berkerumun di Sekitar Lokasi Terjadinya Teror

Kompas.com - 16/05/2018, 17:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyoroti pemberitaan media terkait peristiwa terorisme yang terjadi belakangan ini. Termasuk pola peliputan wartawan di lapangan. 

Yosep mengimbau dan menekankan para jurnalis untuk mengikuti pedoman peliputan terorisme. Salah satunya adalah tidak berkerumun di dekat lokasi terjadinya teror.

Imbauan ini, kata dia, bukan hanya untuk jurnalis yang tengah meliput, namun juga masyarakat.

"Orang Indonesia itu kan senangnya berkerumun. Mau lihat ada apa," kata Yosef dalam diskusi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Jurnalis TVOne dan MNC Terluka dalam Serangan di Mapolda Riau

Yosep berkaca dari teror bom di Jalan M.H. Thamrin pada 2016. Pada saat itu, jurnalis dan masyarakat berkerumun di sekitar lokasi ledakan.

Kondisi ini membuat keselamatan jurnalis jadi lebih berisiko. Di samping itu, tugas aparat kepolisian pun menjadi bertambah.

Selain menangkis aksi teror dan menjaga keamanan di sekitar lokasi, aparat juga mesti melindungi masyarakat dan jurnalis yang berdiam dekat dengan titik ledakan.

Oleh karena itu, Dewan Pers mengimbau para jurnalis menjaga jarak dari titik kejadian teror.

Dengan demikian, aparat dapat optimal bekerja tanpa terganggu adanya kerumunan.

"Kalau mau live report (reportase langsung), boleh saja live report tapi dari long angle (jarak jauh), bisa pakai (lensa) tele," ungkap Yosef.

Menurut dia, pengambilan jarak ini tentunya untuk melindungi tempat kejadian perkara. Selain itu, imbuh Yosef, ini juga untuk menghindari kemungkinan terjadinya serangan susulan dari pelaku teror karena ada kerumunan.

Kompas TV Pelaku teror di Mapolda Riau diidentifikasi sempat datang ke Mako Brimob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com