Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Terakhir, Kemenkominfo Temukan 1.285 Konten Radikal di Dunia Maya

Kompas.com - 16/05/2018, 14:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa radikal dan teror yang terjadi belakangan ini membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meningkatkan intensitas pengawasan terhadap konten-konten di dunia maya.

Sejak aksi bom bunuh diri di Surabaya pekan lalu, Kemenkominfo telah menemukan 1.285 konten radikal.

"Itu sampai 16 Mei 2018 pukul 08.00," kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Donny Budi Utoyo dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Ketika Peran Perempuan Kian Nyata dalam Aksi Radikal

Dari angka tersebut, rinciannya adalah situs atau forum atau file sharing (berbagi dokumen) sebanyak 22 konten. Adapun di akun Facebook dan Instagram berjumlah 562 konten.

Selain itu, ada pula di akun Youtube dan Google Drive sebanyak 301 konten. Kemenkominfo juga menemukan 287 akun Telegram yang mengandung konten bernuansa radikal dan di 113 akun Twitter.

Donny menyebut, untuk menangkal penyebaran konten radikal dan terorisme, Kemenkominfo melakukan pemblokiran. Bahkan, kini pihaknya melakukan penyisiran dunia maya setiap 2 jam sekali.

Baca juga: MUI Minta Perhatian Lebih dalam Atasi Sumber Ajaran Radikal

Ia menjelaskan, pihaknya meningkatkan kinerja mesin filtering konten. Setiap dua jam, mesin tersebut melakukan proses crawling konten terorisme atau radikalisme dengan kata kunci tertentu.

"Kemudian dilanjutkan dengan proses pemblokiran," sebut Donny.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap konten-konten radikal di media sosial pasca-serangkaian teror yang terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air beberapa hari terakhir.

Tim Kemkominfo terus melakukan pemantauan di seluruh platform media sosial setiap dua jam sekali.

Baca juga: Cegah Konten Radikal, Kominfo Sisir Medsos Dua Jam Sekali

"Kominfo secara reguler setiap dua jam melakukan, mengais, scrolling. Kemudian kalau ditemukan ada konten sesuai keyword-nya, kami blok," kata Rudiantara.

Selain itu, Kemenkominfo pun telah memanggil seluruh platform media sosial yang beroperasi di Indonesia seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Telegram. Pemanggilan ini dilakukan untuk mencapai kesepahaman terkait pencegahan konten radikalisme.

Kompas TV Publik prihatin terhadap kejadian teror bom yang melibatkan anak - anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com