Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terbukti Terlibat Terorisme, PNS Kemenag Bakal Dipecat

Kompas.com - 15/05/2018, 18:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengaku, pihaknya belum mendapatkan laporan soal pegawai negeri sipil pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur bernama Wiqoya (48) yang merupakan istri dari terduga teroris bernama Budi Satrio (49).

"Belum ada pengaduan mengenai hal itu," ujar Asman saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Menurut Asman, hal itu memang seharusnya ditangani oleh pejabat pembina pegawai di kementeriannya terlebih dahulu. Apabila tidak membuahkan hasil, Kementerian PAN-RB baru mengambilalih kasus tersebut.

Baca juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Sidoarjo

Oleh sebab itu, Asman pun belum mengetahui apakah Wiqoya terlibat aktif membantu sang suami melaksanakan aktivitas terorisme atau tidak.

Meski demikian, apabila Wiqoya terbukti melakukan hal itu, maka ia akan dikenakan sanksi pidana. Dalam peraturan kepegawaian, kemungkinan besar, Wiqoya akan dipecat dari jabatannya sebagai pegawai negeri sipil.

"Pasti ada sanksi. Kalau di ranah pidana urusannya hukum. Kalau PNS ya diberhentikan," ujar Asman.

Ia sekaligus mewanti-wanti pegawai negeri sipil untuk tidak menyebarkan konten negatif berupa kabar bohong, ujaran kebencian dan fitnah di media sosial. Tindakan demikian tidak hanya menuai sanksi pidana, namun juga sanksi administratif dari badan kepegawaian.

"Saya agak enggak hafal rincinya, namun yang jelas ada sanksi ringan sampai sanksi yang berat. Kalau ringan misalnya diturunkan pangkatnya satu tingkat dan kalau yang berat bisa dikeluarkan," ujar Asman.

Diberitakan, terduga teroris bernama Budi Satrio ditembak tim Densus 88 di rumahnya di kompleks Perumahan Puri Maharani Blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) pagi.

Belakangan, diketahui bahwa istri Budi merupakan seorang PNS di Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur bernama Wiqoya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Baca juga: Menag Benarkan Istri Terduga Teroris di Sidoarjo adalah PNS Kemenag

"Ya, informasi yang kami dapatkan dari Kanwil Kemenag Jatim dan sejumlah aparat inspektorat jenderal yang kami terjunkan kesana, memang betul, terkonfirmasi hal itu," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Saat ini pihaknya masih terus menelusuri apakah Wiqoya terlibat aktif dalam membantu suaminya merencanakan aksi terorisme atau tidak. Wiqoya kini sudah diamankan polisi. Lukman pun memastikan, akan ada sanksi tegas jika Wiqoya terbukti melanggar hukum.

"Kami sedang melakukan komunikasi terus dengan aparat penegak hukum," kata Lukman.

Kompas TV Sejumlah obyek vital diperketat keamanannya menyusul aksi teror dalam dua hari ke belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com