Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: PKS Punya Tempat Khusus di Hati Saya

Kompas.com - 14/05/2018, 06:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bercerita tentang perjuangannya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memenangkan kontestasi pemilihan di berbagai daerah.

Prabowo merasa PKS selalu ada di samping dirinya dan Partai Gerindra dalam keadaan susah dan senang.

"Saya alami sendiri, kalau berunding dengan PKS, kok lancar, enak dan mereka tepati janjinya," kata Prabowo dalam sambutannya dalam Milad ke-20 PKS di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Minggu (13/5/2018).

"Kemarin waktu Pilpres 2014, di mana PKS gubernurnya (di daerah itu), saya menang. Jadi saya mengatakan PKS punya tempat khusus di hati saya," ujar Prabowo.

Baca juga: Gerindra Klaim PAN Merapat ke Koalisi Prabowo

Prabowo mengakui, PKS punya tokoh-tokoh yang hebat. Ia menghormati PKS yang memiliki sistem kaderisasi yang kuat. Bahkan, Prabowo ingin sistem kaderisasi Partai Gerindra kuat seperti layaknya PKS.

"Kami banyak nyontek dari PKS. PKS kalau bikin kaderisasi itu kuat, di kemah, di gunung. Jangan mau kalah sama PKS. Kami banyak nyontek antum-antum ini semua," kata dia.

Prabowo juga bercerita lelahnya perjuangan dirinya bersama PKS pada masa Pilkada DKI Jakarta tahun lalu.

Sejumlah pimpinan PKS rela tidur di karpet rumahnya. Bahkan, Presiden PKS Sohibul Iman juga susah payah mencari kandidat kuat.

"Saya merasa terharu waktu Pilkada DKI Jakarta, pimpinan PKS tidur di rumah saya, di karpet tiga hari tiga malam. Presiden PKS mondar-mandir cari calon susah," kata Prabowo.

Baca juga: Gelar Milad Ke-20, PKS Tidak Lakukan Deklarasi Capres dan Cawapres

Dari pengalaman itu, Prabowo menegaskan pimpinan dan kader PKS tak pernah meninggalkan dirinya dan Gerindra. Prabowo menyatakan, ia akan selalu setia dengan pimpinan dan kader PKS.

"Prabowo dan Gerindra tidak pernah meninggalkan PKS. Dari dulu nasionalis dan agamis harus satu untuk Indonesia aman dan tentram," ucapnya.

Kompas TV Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tak setuju bila Anies Baswedan maju dalam geralan pemilihan presiden tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com