JAKARTA, KOMPAS.com — Terduga teroris yang akan melakukan aksi di Jakarta, Bandung, dan Markas Korps Brimob Polri telah memodifikasi senjata mereka.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, selain senjata api, terduga teroris juga membawa busur dan anak panah yang ujungnya dipasang bom.
"Seperti panah yang kalau ditembakkan sampai target, di ujungnya bisa meledak," kata Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Dari terduga teroris itu, polisi juga menyita 2 senjata api dan 8 butir peluru. Setyo mengatakan, modifikasi senjata yang dilakukan teroris terbilang canggih. Oleh karena itu, kewaspadaan polisi juga harus ditingkatkan.
"Selain kewaspadaan, kita juga memberikan pengamanan lebih kepada masyarakat. Itu yang lebih penting," kata Setyo.
Setyo mengatakan, kelompok tersebut menargetkan kantor polisi sebagai sasaran untuk menyerang. Namun, polisi belum bisa mengungkap apakah hal ini berkaitan langsung dengan tragedi di Markas Brimob Polri beberapa waktu lalu.
"Tentang rangkaiannya akan terkuak setelah analisis petugas selesai. Mohon waktu," kata Setyo.