Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Luka Sayat Korban Kerusuhan Mako Brimob dari Pecahan Kaca

Kompas.com - 11/05/2018, 19:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan, berbagai luka sayatan yang dialami anggota kepolisian yang disandera oleh narapidana terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua berasal dari pecahan kaca.

"Informasinya bukan pakai senjata tajam, pakai kaca. Dan memang ada ditemukan kaca bekas-bekas darah," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Menurut Setyo, hingga saat ini kepolisian masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara untuk pendalaman lebih lanjut atas peristiwa ini.

Di sisi lain, ia juga belum memastikan kerusuhan tersebut merupakan aksi yang direncanakan atau spontanitas.

Hal itu mengingat kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara.

"Ini masih pendalaman. Apakah itu spontanitas atau direncanakan," kata Setyo.

Baca juga: Pasca Kerusuhan Mako Brimob, Masyarakat Diharapkan Konsolidasi Lawan Terorisme

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal sempat menjelaskan, sebagian besar dari korban anggota kepolisian mengalami luka dalam di bagian leher akibat senjata tajam. Ada pula yang mengalami luka tembak di kepala.

"Dari lima rekan-rekan yang gugur, mayoritas luka akibat senjata tajam di leher. Dan luka itu sangat dalam. Ada juga satu orang luka di kepala akibat tembakan," ujar Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Brigjen Pol. M. Iqbal di Baharkam Polri, Depok, Rabu (9/5/2018).

Selain itu, lanjut Iqbal, aparat kepolisian juga ada yang mengalami luka di dada bagian kanan. Menurut dia, mayoritas polisi yang gugur mengalami luka di sekujur tubuh baik paha, lengan, dan jari akibat senjata tajam.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, para korban yang berasal dari pihak kepolisian diduga sudah dianiaya dengan sadis oleh para napi di dalam rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

"Ada seperti luka bacok, luka tembakan. Ada juga satu orang yang lukanya macam-macam, kakinya disayat, dan lain-lain," ujar Setyo.

Kompas TV Mabes Polri membenarkan adanya penusukan kepada anggota Satuan Intel Korps Brimob Bripka Marhum Frenje.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com