Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Ungkap Ada 4 Terduga Teroris Coba Bantu Napi Saat Rusuh Mako Brimob

Kompas.com - 11/05/2018, 16:26 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengungkap adanya empat orang terduga teroris yang mencoba menuju Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat untuk membantu para narapidana teroris yang melakukan kerusuhan di Mako Brimob pada hari Kamis (10/5/2018).

"Hari Kamis sekitar pukul 01.35 WIB di Jalan Stasiun Tambun, Mekarsari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, polisi mendapat intel ada sekolompok orang yang menuju Mako Brimob untuk membantu rekan-rekan napi teroris yang melakukan perlawanan kepada petugas di rutan Mako Brimob," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jumat (11/5/2018).

Setyo menuturkan, usai mendapatkan informasi tersebut, kepolisian mulai bergerak dan menangkap keempat orang tersebut.

Pada pukul 05.30 WIB, empat orang itu rencananya akan dibawa menuju Jakarta. Keempat orang itu berinisial AM, HG, RA dan JG.

Baca juga: ICJR Apresiasi Polri yang Kedepankan Prinsip HAM Tangani Insiden Mako Brimob

Namun, RA dan JG melakukan perlawanan kepada anggota yang membawa keduanya dan dua terduga teroris lainnya. Menurut Setyo, RA dan JG memberontak serta berusaha mencekik anggota yang melakukan pengawalan.

"Keduanya (juga) berusaha merebut senjata api dari anggota yang mengawal," kata Setyo.

Pada akhirnya, anggota kepolisian melakukan tindakan terhadap RA dan JG, dengan menembaknya. Kedua orang tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.

"Namun setelah dua jam mendapat perawatan, RA meninggal dunia, JG masih dalam perawatan. Dari tindakan tegas dan terukur tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dan satu orang luka-luka," kata Setyo.

Baca juga: Ini Alasan Polri Tak Langsung Serbu Tahanan Terorisme di Mako Brimob

Dalam peristiwa penangkapan itu, Polri mengamankan satu sangkur, satu belati, 25 butir peluru kaliber 9 milimeter, 25 paku tembak, dua ketapel, 3 busur besi, 69 peluru gotri, dua buah golok dan 48 butir peluru senapan angin.

"Upaya yang dilakukan, polisi membawa tersangka yang melakukan perlawanan atas nama RA dan JG ke rumah sakit, polisi mengamankan yang selamat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengamankan bukti yang sudah ada," kata Setyo.

Sebelumnya, polisi menghentikan operasi di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) pukul 07.15 WIB.

Operasi terkait peristiwa penyanderaan sejumlah anggota Polri di Rutan Cabang Salemba yang sudah dilakukan sejak Selasa (8/5/2018).

"Titik operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 tadi. Ini pertemuan pertama saya kepada masyarakat," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Mako Brimob, Jawa Barat, Kamis pagi.

Baca juga: Keluarga Sudah Dapat Kepastian Kondisi Ahok Aman di Mako Brimob

Sebelumnya, sandera terakhir yaitu Bripka Iwan Sarjana telah dibebaskan dalam terluka sekitar pukul 12.00 WIB. Ia kemudian langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian, pada hari Selasa (8/5/2018).

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu, pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Akibat insiden tersebut, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas. Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

Kompas TV Aparat kepolisian kembali menguasai rutan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Kamis (10/5) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com