JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komisaris Jenderal (Pol) Syafruddin menyebut para narapidana terorisme sempat merakit bom selama proses penyanderaan berlangsung.
"Ternyata rekan-rekan sekalian, mereka selama 40 jam mereka melakukan penyanderaan dan mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan perakitan bom dan sebagainya," kata Syafruddin saat ditemui di Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5/2018).
Ia melanjutkan, dalam proses sterilisasi operasi penanggulangan penyanderaan, bom yang telah dirakit itu diledakkan polisi.
Baca juga: Bripka Iwan Sarjana, Korban Kerusuhan di Mako Brimob, Tak Berada di RS Polri
Syafruddin mengatakan, operasi penanggulangan penyanderaan dan proses sterilisasi dipimpin langsung Komandan Korps Brimob, di bawah kendali Kapolda Metro Jaya.
"Dan itu tadi yang diledakkan adalah hasil-hasil bom yang sudah berhasil dirakit. Yang memimpin langsung operasi, sterilisasi tadi adalah Dankor Brimob, di bawah kendali juga Kapolda Metro Jaya dan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, memastikan seluruh narapidana teroris yang sempat memberontak di Mako Brimob, Depok, sudah menyerah.
Baca juga: Mako Brimob Pasca Dikuasai Kembali Polisi, Drama 2 Malam yang Kita Tahu....
"Lengkap, 155 teroris menyerah kepada aparat kepolisian Republik Indonesia," kata Wiranto dalam jumpa pers di Mako Brimob.