Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Minta Investigasi Menyeluruh soal Kericuhan di Mako Brimob

Kompas.com - 09/05/2018, 18:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta adanya investigasi menyeluruh terkait kericuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Kericuhan terjadi pada Selasa (8/5/2018) hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.

"Harus ada investigasi menyeluruh, apa yang sebenarnya terjadi," ujar Fahri di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu petang.

Fahri mengaku dirinya belum memperoleh informasi dan laporan resmi ihwal rincian peristiwa kericuhan di Mako Brimob. Namun demikian, ia meminta kasus tersebut dituntaskan.

Apalagi, imbuh dia, ada penembakan dan penguasaan senjata oleh narapidana dalam kerusuhan yeng menewaskan total enam orang itu.

Baca juga : 5 Anggota Densus 88 yang Gugur di Mako Brimob Terima Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Selain itu, harus dievaluasi pula seluruh persoalan yang ada di rumah tahanan.

Tidak hanya itu, Fahri juga menyatakan seharusnya rumah tahanan untuk narapidana narkoba dan terorisme tidak berlokasi di dalam kota.

Malahan, ia menyarankan agar rutan untuk narapidana narkoba dan terorisme ada di suatu pulau yang terpisah.

"Narkoba dan terorisme menurut saya harusnya tidak di dalam kota tahanannya, (melainkan) di pulau. Supaya terisolasi," tutur Fahri.

Dengan lokasi rutan yang ada di daerah terisolasi, permasalahan seperti peredaran dan transaksi narkoba di dalam rutan dapat dihindari.

Baca juga : Mako Brimob Kelapa Dua, dari Kasus Gayus Tambunan hingga Kerusuhan yang Berulang

Seperti diketahui kerusuhan pecah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Selasa. Kerusuhan berujung pada penyanderaan polisi oleh narapidana terorisme.

Sebanyak lima orang polisi gugur dalam peristiwa itu. Di pihak narapidana, seorang tewas tertembak di bagian dada. 

Mabes Polri memastikan kondisi di Mako Brimob sudah terkendali dan aman. Namun seorang polisi masih disandera. 

Kompas TV Enam jenazah dibawa dengan menggunakan mobil ambulans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com