Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi dan Doa Buruh di Bandung untuk Marsinah

Kompas.com - 09/05/2018, 14:38 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Di balik deru kendaraan yang berlalu lalang di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, tampak sejumlah orang yang didominasi perempuan.

Mereka berkaus merah, duduk mengelilingi lilin yang menyala di atas aspal jalan. 

Selasa (8/5/2018) malam itu, Kota Bandung cukup dingin. Namun suasana berubah hangat saat doa ratusan para buruh perempuan itu memanjatkan doa. 

Buruh perempuan yang tergabung dalam Federasi Persatuan Perjuangan Buruh (FPPB) Bandung Raya ini memanjatkan doa dan membaca puisi untuk mengenang almarhumah Marsinah, pahlawan buruh Indonesia.  

 

Malam semakin larut, cahaya lilin tersebut walaupun kecil, cukup menghangatkan. "Lilin-lilin itu seperti keberanian Marsinah," kata DPDP (Departemen Perjuangan Buruh Perempuan) FPPB Bandung raya, Waginah.

Baca juga : Peringati May Day, Buruh di Ungaran Berziarah ke Makam Marsinah

Menurut dia, api perjuangan Marsinah akan terus hidup dalam hati para buruh. 

Marsinah merupakan pahlawan para buruh Indonesia. Ia seorang aktivis Pejuang HAM yang juga penggerak buruh Indonesia. 

Ia meninggal pada 8 Mei 1993. Perempuan kelahiran Ngiundo, Sidoarjo, Jawa Timur itu menjadi korban penculikan dan penganiayaan.

Marsinah ditemukan tak bernyawa di sebuah hutan. Kuat dugaan perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik itu merupakan korban pembunuhan. 

"Kalau memang Marsinah meninggal, perjuangannya akan terus kami lanjutkan. Lilin-lilin ini adalah bentuk pemaknaan perjuangan Marsinah yang tetap menyala," ungkap Waginah.

Baca juga : Menlu Retno Bacakan Puisi untuk Marsinah, Buruh Perempuan yang Dibunuh 25 Tahun Silam

 

Peringatan meninggalnya Marsinah menjadi agenda wajib bagi Kongres Aliansi Buruh Serikat Indonesia (Kasbi).

"Marsinah ini kami anggap sebagai pahlawan buruh perempuan. Perjuangannya sampai saat ini masih terus kita lanjutkan karena Marsinah dibunuh secara sadis hanya untuk menuntut hak-hak buruh yang perusahaan tidak berikan," jelasnya.

Menolak Lupa

Kasus kematian Marsinah sampai sekarang masih misteri. Di balik renungan malam itu, para buruh menuntut pemerintah mengungkap dalang pembunuhan Marsinah.

Buruh menilai, kasus kematian Marsinah seakan menguap ditelan bumi. Kasus itu mandeg dan terhenti, bahkan hilang di mata hukum.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com