Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Demokrat, PKB, dan Gerindra Melonjak jika Calonkan Gatot Nurmantyo

Kompas.com - 08/05/2018, 17:18 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah melekat dengan dua partai yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Gerindra. Lantaran hal itu, partai lain sulit mengambil insentif elektoral dari keduanya.

Namun, lain cerita dengan Gatot Nurmantyo. Mantan Panglima TNI tersebut belum terasosiasi kuat dengan partai manapun. Begitu hasil survei Lingkaran Survei Indikator (LSI) Denny JA teranyar.

"Untuk Gatot, ketika kami tanya siapa responden yang akan usung di Pilpres? Sebanyak 90,5 persen menyatakan tidak tahu, tidak jawab,"ujar Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa saat memaparkan hasil survei, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

"Belum ada partai yang terasosiasi kuat dengan Gatot Nurmantyo. Padahal kita tahu ketika capres kuat terasosiasi dengan partai, itu akan menaikkan elektabilitas," sambung dia.

Baca juga : Gatot Nurmantyo Mengaku Telah Bertemu SBY, Prabowo, dan Megawati

Berdasarkan survei LSI Denny JA juga, terlihat adanya dampak bila beberapa partai mencalonkan Gatot Nurmantyo sebagai Capres 2019.

Sebanyak 16,5 persen responden memilih Demokrat bila mencalonkan Gatot Nurmantyo sebagai Capres. Padahal, elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu hanya 5,8 persen.

Begitu pula dengan PKB. Sebanyak 15,8 persen responden memilih PKB bila mencalonkan Gatot Nurmantyo. Padahal, sebelumnya hanya 6,2. persen.

Baca juga : Usai Pensiun, Gatot Nurmantyo Akui Sempat Bertemu Jokowi

Bahkan survei LSI Denny JA juga menunjukkan, 19,8 persen responden memilih Gerindra bila mencalonkan Gatot Nurmantyo, naik dari sebelumnya 14,7 persen.

"Tidak hanya pendukung Gatot (yang akan dukung Gerindra) tetapi juga pendukung Prabowo. Sehingga ada dua penggabungan kekuatan," kata Ardian.

Survei LSI Denny JA dilakukan dengan wawancara tatap muka 1.200 responden menggunakan kuesioner pada 28 April - 5 Mei 2018.

Metode pengambilan sampel yakni multistage random sampling. Sementara itu, margin of error plus minus 2,9 persen.

Kompas TV Ketua MPR RI sekaligus Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menggelar pertemuan dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com