Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Bandar, Pengedar, dan Pengguna Narkoba Masih Bercampur di Lapas

Kompas.com - 04/05/2018, 18:43 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Persoalan jumlah narapidana yang melampaui kapasitas lembaga pemasyarakatan (lapas) menjadi tugas dan fokus dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan baru Sri Puguh Budi Utami.

Ia menyebutkan, sekarang ini kondisi lapas kasus narkoba kurang ideal.

Lapas pengedar dan pemakai narkoba jumlahnya hampir 90.000. Bandar, pengedar dan pengguna narkoba masih bercampur,” tuturnya usai acara serah terima jabatan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Baca juga: Sri Puguh Budi Utama, Perempuan Pertama yang Urusi Semua Lapas di Indonesia

Sri mengatakan, pemerintah terus mengkaji regulasi terkait melibatkan pihak swasta untuk mengelola lapas. 

Jika pengelolaan lapas oleh swasta terwujud, akan ada banyak kemungkinan positif yang timbul.  

“Misalnya lapas Salemba yang sudah tidak optimal dalam pembinaan, dipindah ke Ciangir dengan pihak swasta. Kemudian lapas Salemba digunakan untuk bisnis karena nilai ekonomis sangat luar biasa, meningkatkan nilai aset dari barang milik negara,” ucapnya.

Tetapi, ucap Sri, ada regulasi yang mengatur pihak swasta dalam membangun. Misalnya, dalam waktu 25 tahun harus dimiliki dan dikelola oleh pemerintah.

Baca juga: Sri Puguh Budi Utami Dilantik Jadi Dirjen PAS

Dia menyatakan, terkait sarana prasarana sudah ada aturan yakni Perpres 38 tahun 2015 tentang kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan insfrastruktur pemasyarakatan.

Sebelumnya, Sri menilai hanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas lapas.

Pertama yakni menambah kapasitas lapas, kedua secepatnya mengeluarkan napi dari dalam lapas.

"Tetapi kalau bangun terus kan masa bangun lapas terus sih, apa enggak lebih enak bangun sekolahan, rumah sakit dari pada bangun lapas rutan?," ucapnya.

Kompas TV Napi bernama Bisan Azhari meninggal setelah sempat dirawat di RS Muhammad Hoesin, Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com