Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Sebut PKS Tak Pernah Ultimatum Gerindra

Kompas.com - 04/05/2018, 15:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mencoba meluruskan pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman terkait ultimatum terhadap Partai Gerindra soal cawapres pendamping Prabowo Subianto. 

Menurut Hidayat, PKS tak pernah mengultimatum apalagi mendikte Partai Gerindra. 

"Bukan ultimatum juga bukan mendikte, tapi itu aspirasi. Wajar saja saling disampaikan. Karena Gerindra punya sikap politik kami juga paham. PKS juga punya sikap politik, yang penting dipahami oleh semuanya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Namun demikian, Hidayat menyatakan pernyataan Sohibul tersebut wajar karena itu bagian dari upaya memperjelas koalisi dengan Gerindra.

Baca juga : Gerindra dan PKS Resmikan Sekretariat Bersama Pemenangan Prabowo

Sebab, Gerindra tak memiliki cukup kursi untuk mengusung capres sendirian sehingga harus mengakomodasi masukan dari PKS. 

Salah satu masukan dari PKS yakni sembilan kader yang disodorkan kepada Gerindra untuk dipilih menjadi cawapres pendamping Prabowo.

"Kami perlu saling mendengar dan PKS sudah menyampaikan pendapatnya. Nanti bagaimana keputusannya ya kami rapat bersama. Jadi itu sama sekali bukan ultimatum, juga bukan mendikte," ucap Hidayat.

Ia pun meminta Gerindra segera memutuskan cawapres pendamping Prabowo karena peta politik sudah jelas.

"Tuntaskan siapa capres dan cawapresnya dari masing-masing. Cawapres Pak Prabowo siapa, Jokowi siapa. Sudah jelas kok petanya. Mau diulur-ulur sampai kapan?" lanjut Hidayat.

Baca juga : Sohibul Sebut Sembilan Cawapres PKS Sedang Dibahas Gerindra

Sohibul sebelumnya meminta Gerindra segera memilih satu dari sembilan nama kader yang disodorkan sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Ia memberi tenggat waktu sebelum puasa kepada Gerindra agar segera memilih cawapres dari PKS.

Kompas TV PKS meminta Gerindra tidak terlalu lama mengumumkankan kandidat calon wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com