Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan 100 Ulama Dunia, Jokowi Singgung Medsos yang Dipakai Sebar Radikalisme

Kompas.com - 01/05/2018, 15:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, menyebarkan wawasan wasathiyah atau Islam jalan tengah di dunia, tidak mudah untuk dilaksanakan.

"Tantangan kita semakin berat dalam mengembangkan pemahaman dan ajaran yang wasathiyah," ujar Jokowi saat pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendikiawan Muslim se Dunia Wasathiyah Islam di Ruang Garuda, Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018).

Sebab, meskipun Jokowi yakin ulama dan cendikiawan Muslim sedunia sepakat bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta, namun telah terjadi sejumlah fenomena sosial di masyarakat yang menjadi penghambat.

(Baca juga : Buka KTT Wasathiyah Islam, Jokowi Perkenalkan Keberagaman Indonesia)

Di sisi lain, negara-negara Muslim terbilang berhasil dalam membangun ekonomi dan politik serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun di sisi lainnya, ada perkembangan yang menggelisahkan di masyarakat.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa implikasi cenderung negatif kepada tatanan kehidupan sosial manusia.

"Teknologi komunikasi yang berkembang pesat, penggunaan sosial media yang meluas membawa implikasi sosial yang signifikan. Di satu sisi bisa mempermudah interaksi, di sisi yang lain media sosial digunakan menyebarluaskan ujaran kebencian, bahkan sebagai media untuk menyebarkan radikalisme," ujar Jokowi.

(Baca juga : Jokowi: Pemerintah Tak Akan Toleransi Radikalisme, Apa Pun Organisasinya)

Oleh sebab itu, Presiden mengapresiasi konsultasi tingkat tinggi yang mendatangkan 100 lebih ulama dan cendikiawan Muslim dari berbagai negara.

"Oleh sebab itu, saya optimistis poros wasathiyah Islam dunia akan menjadi arus utama, akan memberikan harapan bagi dunia yang aman, damai, sejahtera dan berkeadilan. Ini juga akan menjadi gerakan Islam yang memberikan keadilan sosial," ujar Jokowi.

KTT Wasithiyah Islam itu rencananya dilaksanakan selama tiga hari ke depan di Bogor. KTT itu dihadiri 100 lebih ulama dan cendikiawan Muslim se-dunia.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin mengatakan, konsultasi tingkat tinggi ini diharapkan dapat mendorong gerakan bersama Islam moderat di dunia.

Harapan lain, menyingkirkan wawasan Islam yang bersifat fundamentalis, ekstremis dan radikalis yang belakangan menyebabkan krisis peradaban.

"Memang tidak ada solusi bagi problematika peradaban dunia kecuali dengan wasathiyah Islam. Tidak terjebak pada radikalisme, fundamentalisme dan ekstremisme," kata Din.

Rangkuman pertemuan ini akan diberi tajuk "Bogor Messege" dan akan dipedomani para ulama dan cendikiawan Muslim sedunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com