Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia Kumpul di Istana Bogor

Kompas.com - 01/05/2018, 10:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Seratusan ulama dan cendikiawan Muslim sedunia, termasuk Indonesia, berkumpul di Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018) pagi.

Mereka akan menggelar pertemuan tingkat tinggi membahas Islam "Wasathiyah" atau Islam jalan tengah bagi dunia.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin menjelaskan, mereka yang hadir adalah ulama dan cendikiawan Muslim dari berbagai negara.

"Tidak hanya negara-negara OKI, tapi juga ada dari Inggris, Amerika, Kanada, Australia, bahkan ada dari Jepang, Korea, Afrika dan China akan datang. Jadi ini cukup lengkap untuk membahas Wasathiyah Islam," ujar Din, Senin (30/4/2018).

Wasathiyah Islam memiliki terminologi sebagai wawasan Islam yang mengutamakan keseimbangan dan harmoni, penuh toleransi, menghindari kekerasan dalam menegakkan syariat dan tidak menganut paham takfiri.

Pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan dapat mendorong gerakan bersama Islam moderat di dunia sekaligus menyingkirkan wawasan Islam yang bersifat fundamentalis, ekstremis dan radikalis yang belakangan menyebabkan krisis peradaban.

"Memang tidak ada solusi bagi problematika peradaban dunia kecuali dengan wasathiyah Islam. Tidak terjebak pada radikalisme, fundamentalisme dan ekstremisme," lanjut Din.

Rangkuman pertemuan ini akan diberi tajuk "Bogor Messege" dan akan dipedomani para ulama dan cendikiawan Muslim sedunia.

Dikutip dari Antara, Konselor Kedutaan Besar Palestina di Indonesia, Taher Hamad mengapresiasi digelarnya KTT Islam Wasathiyah di Bogor.

Menurut dia, pertemuan ini sangat penting untuk menyuarakan Islam Rahmatan Lilalamin, mengingat saat ini dunia menilai adanya Islam garis keras seperti ISIS.

Saat ini, menurut Taher, beberapa negara Islam di belahan dunia sudah mulai menampilkan gambaran Islam yang Rahmatan lil-alamin (rahmat bagi semua).

"Islam yang memberikan perdamaian bagi semua, moderat, Islam untuk kebaikan semua, kasih sayang bagi semua umat manusia," katanya.

Ia mengatakan, Islam yang penuh kasih tidak hanya bagi umat manusia, tetapi juga bagi semua makhluk hidup di dunia, baik itu hewan, dan tumbuhan.

Ajaran Islam mengajarkan tidak menyakiti siapapun di dunia, bahkan hewan, termasuk tidak merusak lingkungan.

Menurut dia, Islam Wasathiyah membawa perdamaian sehingga tidak adalagi kericuhan yang terjadi seperti di Sudan, Suriah, dan Syira, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan.

"Saya harap pertemuan ini sukses, dan memberikan informasi yang baik tentang Islam kepada dunia," katanya.

Hari pertama KTT Islam Wasathiyah ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Selama setengah hari kegiatan dipusatkan di Istana, para delegasi juga akan dijamu makan siang di Restoran Grand Garden, Kebun Raya Bogor, tempat Presiden Obama ngopi bareng Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com