JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum HAM Yasonna Laoly menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran narkoba.
Menurut dia, dalam pemberantasan narkoba diperlukan program rehabilitasi, program pencegahan hingga yang paling penting kampanye secara masif.
“Program pencegahan secara masif harus kita lakukan. Pengajaran ke sekolah, menunjukkan bahaya narkoba,” kata Yasonna di di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, Jumat (27/42018).
Kampanye secara masif, kata Yasonna, supaya narkoba tidak digunakan oleh anak-anak.
Ia mengatakan, pasar narkotika di Indonesia sangat menggiurkan bagi para pemain barang haram tersebut.
“Kalian hitung aja. Jadi kalau 5 juta kita asumsikan yang dipakai setiap hari hanya setengah gram atau nol berapa gram. Jadi kalau 5 juta kali setengah gram, 2,5 ton. Padahal yang tertangkap satu bulan hanya 1 ton katakanlah,” tuturnya.
Menurut ia, di mana ada pasar, di situ ada barang.
“Bagaimana caranya, turunkan permintaan, melalui kampanye, pendidikan. Kalau pasarnya masih tetap gede, hukum ekonomi akan berlaku,” ujar Yasonna.
Ia menambahkan, pihaknya tetap melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Saya sudah bertemu dengan pak Heru (Heru Winarko) beberapa waktu yang lalu untuk sinergitas. Sudah ada beberapa operasi penggeledahan yang dilakukan tanpa ribut-ribut bersama BNN di Medan di tempat yang kami lakukan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.